BUM Desa Lumindai Saiyo Raih Omset Ratusan Juta Lewat Produk Lokal

BUM Desa Lumindai Saiyo berhasil meningkatkan perekonomian warga melalui unit usaha yang dikembangkannya. Hingga saat ini omsetnya mencapai ratusan juta rupiah.
Penyerahan piagam dan hadiah kepada BUM Desa Lumindai Saiyo oleh Kadis PMD Sumbar. Sumber foto: website resmi sumbarprov.go.id
Penyerahan piagam dan hadiah kepada BUM Desa Lumindai Saiyo oleh Kadis PMD Sumbar. Sumber foto: website resmi sumbarprov.go.id

Kolomdesa.com, SawahluntoBUM Desa Lumindai Saiyo dinilai mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Lumindai dengan produk lokal yang tengah dirintisnya. Produk lokal tersebut adalah gula aren yang saat ini sangat diminati oleh konsumen karena memiliki aroma yang khas dibandingkan dengan produksi daerah lain dan rasa manisnya lebih terasa.

BUM Desa Lumindai Saiyo secara resmi berdiri sejak tahun 2019. Hal ini berdasarkan Peraturan Desa Lumindai Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pendirian Badan usaha Milik Desa (BUM Desa) Lumindai Saiyo.

Direktur BUM Desa Lumindai Saiyo, Nella Roska Yuliani mengungkapkan bahwa pendirian BUM Desa ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa dan membuka lapangan pekerjaan yang meningkat.

 “Tujuan dari pembentukan dari BUM Desa Lumindai Saiyo ini adalah untuk meningkatkan perekonomian warga Desa Lumindai dan terbukanya lapangan pekerjaan yang luas,” ujar Nella.

Tak hanya memiliki unit usaha gula aren, BUM Desa Lumindai Saiyo juga memiliki unit usaha penjualan Alat Tulis Kelengkapan (ATK) dan lainnya.

Perjalanan BUM Desa Lumindai Saiyo

BUM Desa Lumindai Saiyo terletak di Desa Lumindai, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat. BUM Desa ini diresmikan pada 2019 dan mulai beroperasi pada tahun 2020. Sedari awal BUM Desa langsung membuka 2 unit usaha.

“Kami punya 2 unit usaha, karena dana yang didapatkan dari desa lumayan,” ujar Nella.

Keputusan pembukaan usaha tersebut, setelah pemerintah desa dan pengurus BUM Desa melakukan musyawarah dan perhitungan yang matang. Dua unit usaha yang dibuka yakni usaha penjualan Alat Tulis Kelengkapan (ATK) dan pengelolaan gula aren.

Pertama, pembukaan unit usaha ATK ini merupakan sebuah harapan bagi Desa Lumindai. Karena kondisi di desa ini terdapat banyak sekolah dan kantor pemerintahan. Namun tidak ada tempat penjualan ATK, sehingga masyarakat berbelanja kebutuhan kantor dan sekolah harus ke pusat kota yang jaraknya cukup jauh.

Kedua, pembukaan unit usaha gula aren ini merupakan inisiatif dari BUM Desa Lumindai Saiyo lantaran di desa ini banyak petani aren. Selain untuk pengembangan bisnis BUM Desa, unit usaha tersebut juga dapat mensejahterakan petani, karena petani di Desa Lumindai rata-rata petani aren.

Nella mengatakan bahwa unit usaha ini dimulai dengan pembinaan kepada 2 kelompok tani untuk lebih maksimal memproduksi gula semut arennya. Kemudian nanti hasilnya petani tersebut dibungkus dengan semenarik mungkin untuk dipasarkan.

“Dari segi harga tentu akan lebih stabil dan bagus,” ujarnya.

Diketahui bahwa gula aren Desa Lumindai memiliki rasa yang khas dan berbeda dengan gula aren dari daerah lainnya. Gula aren di desa ini telah lama dan menjadi salah satu potensi unggulan desa.

Gula aren semut merupakan hasil pengolahan dari petani di Desa Lumindai. Petani setiap harinya akan mengantarkan gula tersebut ke kantor BUM Desa Lumindai Saiyo. Selanjutnya dilakukan pengemasan oleh BUM Desa Lumindai Saiyo agar tampilannya bagus dan menarik pembeli. Sedangkan kemasan gula aren semut tersebut terdapat dua jenis bungkus yakni 250 gram dan 12 gram.

Melalui BUM Desa Lumindai Saiyo, gula aren semut telah dipasarkan ke berbagai provinsi, di antaranya Provinsi Jawa Barat, Jambi, Batam dan sekitar Sumatera Barat. Gula Aren Lumindai memiliki aroma yang khas dibandingkan dengan produksi daerah lain dan rasa manisnya lebih terasa. Dari segi bentuk, gula semut aren Lumandai juga berbeda. Jika daerah lain dicetak dengan bambu sehingga berbentuk bundar, sementara di Lumindai lebih seperti pasir.

Namun sekarang produksi gula aren sudah agak berkurang. Sebab banyak anggota kelompok tani yang merantau dan beralih profesi. Awalnya ada 15 orang yang menjadi bagian dari kelompok tani, sekarang hanya tinggal 7 orang.

Pengembangan Bisnis

Pada bulan April tahun 2020 secara resmi BUM Desa Lumindai Saiyo mengembangkan sayap bisnisnya dengan membuka 2 unit usaha baru. Pembukaan unit usaha tersebut karena mendapaatkan kucuran dana dari desa.

Pengembangan bisnis ini juga melihat peluang keuntungan yang sangat besar akan didapatkan oleh BUM Desa. Dua unit usaha tersebut adalah pangkalan gas elpiji dan agen penjualan pulsa.

Seiring berjalannya waktu BUM Desa Lumindai Saiyo terus menambah unit usahanya seperti penjualan pupuk subsidi. Sekarang sudah ada 2 toko milik BUM Desa Lumindai Saiyo yang menjadi agen pupuk yang berlokasi di Desa Lumindai Saiyo dan Kecamatan Lembah Segar.

Dengan adanya 6 unit usaha milik BUM Desa Lumindai Saiyo ini tentu sangat membantu masyarakat. Sebab, unit usaha yang dibentuk memang sesuai yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seperti halnya sekolah yang sebelumnya membeli ATK keluar desa sudah agak lebih ringan, karena di Desa Lumindai sudah tersedia.

Pasang Surut BUM Desa Lumindai Saiyo

Dalam berdagang tentu ada pasang surutnya, sehingga untuk menghadapi hal tersebut BUM Desa terus mencari solusi dan mengkaji terlebih dahulu sebelum membuka unit usaha baru. Hal tersebut agar tidak terjadi pasang surut yang berlarut.

BUM Desa Lumindai Saiyo mensiasati hal tersebut dengan cara membuka usaha yang memang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Semisal dengan membuka bisnis seperti pupuk, ATK, voucher internet dan pulsa.

Selanjutnya agar bisnis BUM Desa Lumindai Saiyo lebih berkembang lagi, pada tahun 2024 rencananya akan menambah unit usaha baru. Penambahan rencana unit usaha tersebut meliputi membuka agen pupuk di daerah Talawi, kemudian pengolahan sampah plastik dan budidaya maggot. Tentu jika hal tersebut didukung oleh dana yang cukup.

BUM Desa Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2023

BUM Desa Lumindai Saiyo secara resmi dinobatkan sebagai BUM Desa terbaik tingkat provinsi dan mendapatkan Juara I Lomba BUM Desa /BUM Nagari Provinsi Sumatera Barat tahun 2023.

Apresiasi ini bukti kerja keras dan dedikasi para pengelolanya untuk memompa berbagai usaha dari desa. BUM Desa ini membuktikan bisa dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa.

Modal BUM Desa Lumindai Saiyo

Penyertaan modal awal BUM Desa Lumindai Saiyo ini berasal dari dana desa (DD) sebesar Rp 250 juta. Kucuran dana tersebut digunakan untuk pengembangan unit usaha yang tengah dirintisnya.

Peningkatan Lapangan Pekerjaan yang Tersedia

BUM Desa Lumindai Saiyo mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui unit usaha yang dikembangkannya. Untuk saat ini karyawan yang bekerja di BUM Desa Lumindai Saiyo melalui unit usahanya sebanyak 8 orang. Selain itu juga, BUM Desa ini bermitra dengan para petani sebanyak 15 orang.

Pendapatan BUM Desa Lumindai Saiyo

Pendapatan BUM Desa Lumindai Saiyo dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Dari 6 unit usaha yang dikelolanya sudah mendapatkan omset sebesar Rp 90 juta sampai 100 juta per tahunnya. Selain itu, pada tahun 2022 BUM Desa ini telah memberikan PADes sebesar Rp 12 juta rupiah.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya