Desa Sidokerto Luncurkan Program Kartu Iuran Sampah

Kepala Desa Sidokerto, Abdul Halim menunjukkan kartu iuran pembayaran sampah di Kantor Desa Sidokerto. Sumber : desakita.co
Kepala Desa Sidokerto, Abdul Halim menunjukkan kartu iuran pembayaran sampah di Kantor Desa Sidokerto. Sumber : desakita.co

Kolomdesa.com, Jombang – Pemerintah Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang menciptakan program inovatif untuk mewujudkan desa yang bersih dan bebas dari sampah. Program ini menghasilkan kartu iuran pembayaran sampah yang terintegrasi dengan layanan administrasi kependudukan (adminduk).

”Kebetulan gagasan ini berbarengan desa kita yang mendapatkan program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) yang anggarannya dipergunakan sesuai kebutuhan desa, kemudian, kami bangunkan TPS di Dusun Ngemplak, tempat bermain anak-anak dan pengembangan jalan pavingisasi,” ujar Kepala Desa Sidokerto Abdul Halim, Senin (24/6/2024).

Ia menjelaskan bahwa inovasi teknologi tepat guna di bidang pengelolaan sampah ini muncul setelah pihaknya mendapat realisasi program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari pemerintah pusat.

Pada tahun kedua menjabat, Pemdes Sidokerto mendapat bantuan senilai Rp 1 miliar dari program Kotaku. Dengan dibangunnya TPS di Dusun Ngemplak, akhirnya Pemdes Sidokerto mencetuskan kartu untuk pembayaran iuran sampah.

Abdul Halim mengakui bahwa awal dari program ini banyak menuai pro kontra dari masyarakat. Karena warga yang belum membayar iuran sampah tidak dapat mengakses pelayanan administrasi kependudukan.

”Tapi itu cara kita untuk menyadarkan warga. Kita ingin mewujudkan desa yang bersih, maka warga harus mendukung,” jelas dia.

Melalui sosialisasi yang persuasif, akhirnya warga memahami komitmen pemdes untuk mewujudkan desa yang bersih dan bebas dari kumuh. ”Dulu sebelum ada tempat pembuangan sampah di Desa Sidokerto, masyarakat membuang sampah sembarangan, mulai di pinggir jalan, di sungai, dan di mana-mana,” papar dia.

Seiring implementasi program tersebut, kini total ada 1.700 kepala keluarga (KK) yang memiliki kartu iuran pembayaran sampah. Setiap bulan, ada petugas yang jemput bola untuk memungut iuran sampah. Bagi warga yang sudah membayar sampah, petugas akan men-scan barcode yang ada pada kartu.

”Iuran hanya Rp 7.000 per KK per bulan. Itu sangat terjangkau dibandingkan desa-desa lain. Nah, jika sudah membayar, maka warga bisa mengakses pelayanan adminduk,” papar dia.

Setiap bulan pula, ada empat petugas yang memungut sampah ke rumah-rumah warga menggunakan kendaraan Tossa untuk mengangkut sampah yang selanjutkan dibawa ke TPS.

”Atas implementasi program ini, kami juga berkesempatan menjadi wakil Kabupaten Jombang untuk mengikuti lomba inovasi teknologi tepat guna yang diadakan DPMD Provinsi Jawa Timur tahun lalu,” pungkasnya.

Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Habib

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *