Warga Desa Klatanto Tak Bisa Gunakan Air Akibat Letusan Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT kembali meletus. Sumber: Istimewa
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT kembali meletus. Sumber: Istimewa

Kolomdesa.com, Flores Timur – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus lagi pada pukul 12.00 Wita sampai 18.00 Wita, Selasa (18/6/2024). Abu letusan membuat air yang biasa digunakan warga di Desa Klatanlo tercemar. Selain itu, sayuran yang ditanam juga tak bisa dikonsumsi.

Kepala Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Petrus Muda Kurang, mengatakan abu terus jatuh ke perkampungan warga. Dalam sehari biasanya dua sampai tiga kali, dan aktivitas warga pun lumpuh.

“Sudah pasti air tercemar. Makanan ternak dicuci dahulu baru bisa kasih makan. Sayur daun juga sudah tidak bisa dikonsumsi,” kata Petrus, Selasa (18/6/2024).

Petrus mengimbau kepada warganya agar jangan panik dan selalu mengenakan masker pelindung mulut dan hidung. Saat ini, warga tetap berjaga-jaga di malam hari.

Petrus berharap pemerintah memperhatikan air bersih untuk warga yang terdampak. Bantuan masker saat ini sudah mencukupi. Selain air bersih, Petrus melanjutkan, bantuan makanan juga terus dibutuhkan lantaran tanaman-tanaman tak bisa dikonsumsi.

Sementara itu, Kepala Balai Pengamatan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi Nusa Tenggara (NTT-NTB), Arios Ghele Raja mengatakan Letusan gunung berapi menghasilkan berbagai gas yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Antara lain, karbondioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), hidrogen klorida (HCl), hidrogen sulfida (H2S), radon (Rn), hidrogen fluorida (HF), dan asam sulfat (H2SO4).

Sebelumnya, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Emanuel Rofinus Bere menyebut Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus dengan amplitudo 45,1 milimeter (mm) dan lama gempa 419 detik.

Tercatat ada 36 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 3,7-22,1 milimeter (mm) dan lama gempa 7-12 detik, serta 4 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4,4-8,8 milimeter (mm), S-P 0,9-1,7 detik dan lama gempa 9-11 detik.

“Satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3,7 milimeter (mm), S-P tidak teramati dan lama gempa 111 detik,” katanya.

Penulis : Fais
Editor : Habib

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *