Kolomdesa.com, Sorong Selatan – Masyarakat transmigran di Kampung Wardik, Distrik Wayer, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya keluhkan jalan rusak berat. Pasalnya, warga sulit melalui jalan tersebut karena berlumpur jika setelah diguyur hujan deras.
Warga yang bermukim di kampung itu mayoritas merupakan transmigran. Akibat jalan yang rusak, aktivitas dan mobilitas warga jadi terhambat. Dampaknya, perputaran ekonomi dan pembangunan di wilayah tersebut menjadi terhambat.
“Masyarakat hidup sangat susah, mau berkebun, mau gali pasir, mau jual ikan tetapi jual kemana, mereka tidak bisa keluar karena kondisi jalan rusak berat,” kata seorang warga Kampung Wardik, Ida Saman, Rabu (12/06/2024).
Tak hanya itu, kondisi jalan yang rusak berat bertahun-tahun mengakibatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan keagamaan lumpuh total. Ida juga mempertanyakan, hadirnya pemerintah daerah untuk masyarakat Kampung Wardik.
Padahal, masyarakat Kampung Wardik sudah berkontribusi untuk negeri ini dengan memberikan hak suaranya pada setiap pemilihan pemimpin bangsa. Ida menilai, mereka sama sekali tak merasakan kehadiran pemerintah.
Ida menambahkan, masyarakat kampunya juga ingin merasakan pembangunan dan menikmati hidup nyaman, seperti di kampung-kampung lain. Ia juga berharap kehadiran pemerintah dalam persoalan ini.
Penulis: Wahyu
Editor: Danu