Kolomdesa.com, Mojokerto – Pemerintah Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto menggagas program pemberdayaan masyarakat demi mengoptimalkan sektor ketahanan pangan. Program unggulan ini berfokus pada pemanfaatan lahan kosong untuk pengembangan usaha dibawah naungan BUM Desa.
“Kedua usaha ini dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat sekitar. Serta peningkatan potensi ekonomi melalui manajerial secara swadaya masyarakat,” kata Kepala Desa Sooko, Heppy Iswahyudi, Kamis (13/6/2024).
Ia mengatakan upaya tersebut diwujudkan melalui kebun sayur hidroponik dan kolam ikan dengan sistem bioflok. Kedua program ini telah diusung sejak tahun lalu dan kedua usaha tersebut dipilih lantaran memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Heppy juga menuturkan bahwa inovasi kebun hidroponik dikembangkan karena menyadari problematika yang seringkali muncul di permukiman padat penduduk. Keterbatasan lahan di Desa Sooko bukanlah menjadi hambatan untuk berinovasi dan produktif.
“Konsep kebun hidroponik yang sudah berjalan ini juga dikembangkan jadi sarana edukatif bagi masyarakat, utamanya pelajar,” jelasnya.
Sedangkan inovasi kolam ikan bioflok, lanjut Heppy, dirasa lebih menguntungkan dalam pengembangan budi daya ikan air tawar. Sistem ini terbilang efektif dan efisien dengan masa panen lebih cepat, sehingga meningkatkan animo masyarakat mengembangkannya.
“Karena prinsipnya juga sama dengan hidroponik, bisa memanfaatkan lahan yang terbatas untuk usaha perikanan,” kata dia.
Keberadaan dua unit usaha yang dikelola BUM Desa ini dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat. Selain itu, hasil pembelian sayur maupun ikan ini memberikan pemasukan bagi kas desa.
“Terus kita pantau, kalau memungkinkan kedepannya usaha yang dikelola BUMDes ini bisa merambah pemasarannya lebih luas lagi.” tandasnya.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Habib