Kolom Desa

Desa Sidareja, dari Desa Tertinggal Hingga Jadi Kawasan Wisata Kartun Pertama di Indonesia

Keseruan pertunjukan kesenian kebudayaan di Desa Wisata Cartoon Village di Desa Sidareja. Sumber foto: Kemenparekraf.

Kolomdesa.com, Purbalingga – Desa Wisata Kartun berada di Desa Sidareja Peninis, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Pada awalnya, Desa ini merupakan kawasan tertinggal, dengan warganya yang mayoritas sebagai buruh dan petani.

Desa Sidareja merupakan kawasan pertanian, menjadikan sebagian besar masyarakatnya beraktivitas dengan bertani. Desa Sidareja memiliki lanskap pemandangan yang asri sebab terletak di dekat gunung. Beragam pohon dengan daun yang lebat masih terjaga dengan baik.

Dengan potensi alam yang kaya, saat ini warga dan pemuda di Desa Sidareja mulai menekuni kegiatan membuat kartun. Beberapa warganya tidak lagi hanya disibukkan dengan berangkat ke sawah, namun lebih fleksibel dan beragam.

Warga membuat kartun di setiap bangunan yang ada, terutama rumah pribadinya. Membuat warga dari desa lain banyak yang datang dan berkunjung untuk melihat langsung proses pembuatan kartun dan hasilnya.

Sadar akan wilayahnya yang mulai mendapat perhatian, berbagai event dan kegiatan mulai dirancang di Desa Sidarejo. Saat ini, wisatawan dapat melihat proses dan hasil kartun yang ada di Desa Sidareja.

Berkat keunikan yang dimiliki oleh Desa Sidarejo. Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Purbalingga menetapkan Desa Sidarejo menjadi Desa Wisata dengan memberikan Surat Keputusan (SK) Desa Wisata pada tahun 2021 dan dikenal jadi Desa Wisata Kartun Sidareja.

“Wisatawan yang berkunjung ke Desa Sidareja nantinya dapat keliling seluruh desa dan dapat memilih destinasi wisata yang sudah kami siapkan mulai dari lukisan kartun, pertunjukan budaya, dan wisata alam,” kata Pegiat Desa Wisata Cartoon Village Sidareja Slamet Santosa, pada Minggu (09/06/2024).

Desa Sidareja, dari Desa Tertinggal Hingga Jadi Kawasan Wisata Kartun Pertama di Indonesia
Village Galleri di Desa Wisata Cartoon Village tempat pameran Kartun Legenda Nusantara. Sumber foto : Kemenparekraf.

Melihat Cerita Leluhur Melalui Kartun

Desa Wisata Cartoon Village Sidarejo menawarkan berbagai cerita leluhur melalui kartun. Pemandangan kartun yang menceritakan kisah masa lalu terutama yang ada di Jawa tersebut dapat dilihat oleh wisatawan di rumah-rumah warga desa.

Wisatawan yang datang ke Desa Wisata Cartoon Village Sidareja nantinya dapat melihat kisah leluhur dan nenek moyang setiap rumah dengan cerita berbeda. Saat ini, tempat tinggal warga yang sudah dilengkapi dengan lukisan kartun cerita rakyat berjumlah 88 rumah. 

Saat wisatawan berkeliling desa dan melihat rumah-rumah warga. Nantinya, wisatawan akan dapat referensi sejarah yang kaya dan menarik.

Wisatawan dapat mengabadikan momen saat berkunjung ke rumah warga yang sudah dipenuhi dengan kartun dengan gambar tokoh cerita rakyat. Rumah yang sudah lengkap dengan gambar kartun itu, dapat menjadi latar foto.

“Wisatawan tidak perlu khawatir saat berkunjung ke rumah warga untuk melihat lukisan kartun legenda Nusantara, karena mereka akan menyambut dengan ramah wisatawan yang datang,” ucap Slamet.

Beragam Seni Kartun di Village Gallery

Wisatawan juga dapat melihat pemeran kartun di Village Gallery. Beragam gambar kartun dapat dinikmati oleh wisatawan dalam satu bangunan. Kartun-kartun yang menceritakan cerita tersebut dapat dilihat dalam berbagai bingkai yang sudah tertata rapi.

Wisatawan tidak perlu bingung saat melihat pameran kartun di Villages Gallery sebab sudah dilengkapi dengan penunjuk arah.

Wisatawan yang merasa bingung dengan gambar kartun dapat konsultasi langsung dengan penjaga yang ada di Village Gallery. Terlebih saat ingin mencari legenda masa lalu yang disukai, dan ingin melihatnya dari segi lukisan kartun.

“Wisatawan yang tidak ingin keliling, dan menetap sejenak. Village Gallery ini cocok menjadi lokasi yang dituju, beragam kartu terpanjang dan dengan berbagai gambar tokoh legenda Nusantara,” terang Slamet.

Pertunjukan Budaya di Desa Wisata Cartoon Villages Sidarejo

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Wisata Cartoon Villages Sidareja tidak hanya dapat melihat keindahan kartun yang menceritakan kisah legenda Nusantara. Wisatawan juga dapat menikmati pertunjukan budaya yang memang rutin digelar di Desa Sidareja.

Beragam pertunjukan yang disuguhkan sangat beragam. Seperti tari tradisional, seni lukis, wayang kartun, calung dan geguritan, serta karawitan.

Pertunjukan dan lantunan musik tradisional yang ditampilkan mengambil kisah dari legenda yang ada di Indonesia. Wisatawan akan mendapat pengetahuan-pengetahuan baru. 

Semua pertunjukan tersebut dapat dinikmati oleh wisatawan saat malam hari. Wisatawan dapat menikmati pertunjukan itu sembari bersantai di Desa Wisata Cartoon Villages, menikmati kesejukan alam yang ada.

“Keseruan saat berkunjung ke Desa Wisata Cartoon Villages Sidareja akan semakin dirasakan wisatawan saat malam hari, beragam pertunjukan dapat mereka tonton, wisatawan akan berkumpul pada satu tempat sehingga tampak ramai,” beber Slamet kepada Kolomdesa.com.

Keseruan menikmati alam yang masih asri di Desa Wisata Sidareja. Sumber foto: Kemanparekraf.

Menikmati Wisata Alam yang Asri

Puas menikmati lukisan kartun yang menceritakan legenda nusantara. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam yang ada di Desa Sidareja. Beragam destinasi alam yang dapat dikunjungi oleh wisatawan mulai dari batu Barut, Peninis, sungai Peninisan, batu besar Melayang.

Bebatuan yang ada di Desa Sidareja lokasinya berdekatan, dan dekat dengan aliran sungai. Sehingga otomatis, banyak pohon besar yang tumbuh. Udaranya pun terasa dingin, dan membuat wisatawan yang  berkunjung ke wisata alam itu ingin berlama-lama.

Destinasi alam, dan bebatuan unik yang ada di Desa Sidareja itu masih ada kaitannya dengan cerita yang diangkat dalam kartun oleh warga. Sama halnya dengan lukisan kartun, beragam bebatuan yang dapat dikunjungi oleh wisatawan tersebut juga terdapat lukisan yang menceritakan legenda masa lalu.

“Wisatawan yang ingin melepas penat dan ingin menikmati kesejukan alam, dan pemandangan yang masih asri, Desa Sidareja juga terdapat destinasi alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan,” sebutnya.

Pengelola Desa Wisata Cartoon Villages Sidareja

Desa Wisata Cartoon Villages Sidareja dikelola oleh Pokdarwis Sidareja. Anggota yang terlibat di dalam pengelolaan destinasi wisata tersebut beragam, mulai dari orang tua, dan pemuda. Selain itu, warga yang tidak terlibat dalam keanggotaan Pokdarwis, terlibat dalam destinasi wisata yang dipertunjukan ke wisatawan.

Pemerintah Desa Sidareja juga turut terlibat dalam proses terbentuknya Desa Wisata Cartoon Villages Sidareja. Selain pemberian pendamping, Pemdes Sidareja juga turut memberikan legalitas pengelola, dengan menerbitkan SK Pokdarwis.

Pemkab Purbalingga memiliki andil besar mengenai perkembangan Desa Wisata Wisata Cartoon Villages Sidareja. Selain bantuan pendanaan, Pemkab juga memberikan bantuan promosi di beragam media yang dimiliki, sehingga destinasi wisata di Desa Sidareja dapat dikenal luas.

Jam Buka dan Harga Tiket

Desa Wisata Cartoon Villages Sidareja buka setiap hari jam 08:00 sampai 22:00 WIB. Wisatawan saat pagi, dapat melakukan perjalanan melihat keindahan alam, saat siang tiba dapat keliling ke rumah warga untuk melihat lukisan kartun legenda nusantara.

Saat malam tiba, wisatawan dapat melanjutkan pelesiran dengan melihat pertunjukan. Pertunjukan tradisional  biasanya akan dimulai dari jam 19:00 sampai 22:00 Wib.

Harga tiket untuk berkunjung ke Desa Sidareja cukup terjangkau untuk setiap destinasi wisatanya. Wisatawan hanya perlu membayar biaya perawatan di Galeri Villages dengan harga Rp 10 ribu.

Rute Menuju Desa Wisata Cartoon Villages Sidarejo

Desa Wisata Cartoon Villages Sidareja berjarak 11 kilometer dengan Kota Purbalingga. Wisatawan yang tinggal di Kota Purbalingga, dapat menggunakan sepeda motor ataupun mobil, dengan waktu tempuh 20 menit.

Wisatawan yang berasal dari Jakarta maupun Surabaya, maupun luar Jawa dapat melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi umum, yakni Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Wisatawan dapat berangkat dari terminal terdekat, dengan tujuan Kota Semarang.

Wisatawan juga dapat menggunakan perjalanan dengan menggunakan transportasi udara. Wisatawan dapat menuju ke Bandar Udara (Bandara) terdekat yang menerima rute ke Bandara Ahmad Yani, Semarang.

Sesampainya di Kota Semarang, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan kembali menggunakan Transportasi Umum, ataupun mobil sewa menuju ke Desa Sidareja. Jarak antara Kota Semarang dengan Desa Sidareja, yakni 200 km.

Pengunjung Desa Wisata Sidareja

Setiap tahun, Desa Wisata Cartoon Villages Sidareja mendapat kunjungan ribuan wisatawan. Seperti pada tahun 2020, jumlah wisatawan saat pertama kali, destinasi kartun dibuka mencapai 2000 pengunjung.

Wisatawan Desa Sidareja mengalami kenaikan pada tahun 2021. Pengelola mencatat, jumlah wisatawan pada tahun itu mencapai 3000 an orang.

Jumlah wisatawan tercatat kembali mengalami naik pada tahun 2022. Kenaikan pengunjung di desa kartun itu bahkan mencapai 4000 orang.

Padat tahun 2023, Wisatawan kembali berdatangan ke Desa Sidareja untuk melihat kartun. Jumlah kunjungan wisatawan yang datang naik jadi 5000 orang.

“Salah satu faktor wisatawan mau datang ke Desa Sidareja lantaran destinasi yang ada lengkap, baik alam maupun budaya yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, terlebih kegiatannya hingga malam hari,” tuturnya.

Omset Desa Wisata Cartoon Sidareja

Banyaknya wisatawan yang datang ke Desa Wisata Cartoon Sidareja turut mendongkrak pemasukan desa. Pengelola mencatat jumlah omset pada tahun 2020 saja mencapai Rp 15 juta. 

Setahun berikutnya, atau pada tahun 2021 omset yang diperoleh Desa Wisata tersebut naik jadi Rp 20 juta. Kenaikan omset kembali terjadi pada tahun 2022, pengelola mencatat hasil dari sektor wisata mencapai Rp 25 juta.

Pada tahun 2023, Desa Wisata Cartoon Villages Sidareja omsetnya naik signifikan jadi Rp 35 juta. Berkat hasil tersebut, destinasi wisata saat ini sudah mulai dikembangkan.

“Omset diperoleh dari beragam wisata yang ada, omset terbanyak dari kegiatan pembelajaran pembuatan kartu dan pameran kartun, serta penjualan souvenir,” pungkas Slamet.

Exit mobile version