Kolomdesa.com, Pemalang – Suara lantang emak-emak warga Desa Purana, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah menggema di tengah teriknya matahari. Mereka bersatu bahu-membahu menolak keras rencana pembangunan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) di desa mereka.
“Pokoke tolak, pokoke tolak, pokoke tolak,” lantang emak emak sembari menuju Gapura Desa Purana, Sabtu (1/6/2024).
Sebelumnya, pihak pemerintah daerah (Pemda) Pemalang sudah melakukan sosialisasi, namun warga tetap menolak kalau di Desa Purana dijadikan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Sampah.
Sejak rencana Pembangunan TPA mencuat, keresahan telah menyelimuti Desa Purana. Emak-emak sebagai garda terdepan dalam menjaga keluarga dan lingkungan menjadi yang merasakan dampak negatif dari rencana tersebut.
Semangat mereka tak pernah luntur meskipun keringat bercucuran karena teriknya matahari. Emak emak itu rela meninggalkan aktifitas keseharian mereka demi memperjuangan supaya desanya tak dijadikan sebagai TPA.
“Kami seluruh warga Desa Purana menolak keras adanya pembangunan TPA di wilayah Desa Purana. Dan kami tidak tau dijadikan percobaan. Tolak tolak tolak,” seru emak emak di Gapura Desa Purana.
Aksi emak-emak Desa Purana mendapat banyak dukungan dari masyarakat luas dan media massa. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berani melawan ketidakadilan dan memperjuangkan hak-hak mereka.
”Seharusnya Pemda bisa mengkaji ulang atau memindahkan TPA ini ke tempat yang lain jangan memaksakan kehendak bukannya tanah Perhutani luas dan bisa dipilih yang tidak mengganggu masyarakat, ” tutup tokoh agama desa setempat Kiai Muhammad Nur Fuad.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Habib