Inovasi Perahu Tenaga Listrik, Dorong Ekonomi Wisata Pulau Rote

Inovasi perahu listrik mulai dikembangkan di Pulai Rote sebagai penunjang pariwisata bahari di Telaga Nirwana. Hal ini menjadi komitmen dalam pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. 
Percobaan perahu bertenaga listrik oleh warga Desa Oeseli di Telaga Nirwana, Pulau Rote. Sumber foto: Istimewa.

Kolomdesa.com, Rote Ndao – Inovasi perahu bertenaga listrik mulai dikembangkan di Pulau Rote. Pulau paling selatan di Indonesia ini dinilai telah berhasil merealisasikan komitmennya dalam pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. 

Pulau Rote merupakan kepulauan yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau ini memiliki luas 97.854 Ha, Pulau Rote ini merupakan salah satu dari puluhan yang tergabung ke Kepulauan Rote atau juga disebut Kepulauan Roti. 

Untuk menuju pulau ini, dapat ditempuh dengan angkutan laut maupun pesawat terbang dari Kota Kupang. Lalu lintas barang dan jasa umumnya mengandalkan kapal feri yang setiap hari melayani rute Kupang-Pantai Baru sekitar empat jam atau dengan kapal cepat rute Kupang ke Baa sekitar dua jam.

Pulau Rote memiliki satu kekayaan alam yang banyak diminati oleh pelancong dari luar kota hingga mancanegara yaitu Telaga Nirwana. Telaga Nirwana ini berjarak sekitar 200 meter dari Pantai Budale tepatnya Dusun Kotalai di Desa Oeseli, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao.

Telaga Nirwana menjadi destinasi wisata alam yang indah karena airnya yang sangat jernih dan dikelilingi oleh hutan tropis yang rimbun. Telaga ini juga memberikan suasana yang tenang dan damai sehingga cocok untuk menjadi destinasi wisata para pecinta alam.

Pekan lalu, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral bersama Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), perusahaan internasional milik Pemerintah Federal Jerman merealisasikan program perahu listrik melalui Project Renewable Energy for Electrification Programme Phase II (REEP2) yang diimplementasikan untuk mendukung ekonomi wisata bahari di Telaga Nirwana. 

Inovasi Perahu Listrik, Jaga Lingkungan 

Inovasi Perahu Tenaga Listrik, Dorong Ekonomi Wisata Pulau Rote
Percobaan perahu bertenaga listrik oleh warga Desa Oeseli di Telaga Nirwana, Pulau Rote. Sumber foto: Istimewa.

Proyek perahu bertenaga listrik ini digarap oleh Badan Kerja Sama Internasional Jerman (GIZ) atas dukungan beberapa pihak termasuk Pemerintah Jerman dan Indonesia. Inovasi perahu listrik ini ditengarai untuk mendukung sektor pariwisata di Telaga Nirwana. 

Diketahui, proyek perahu bertenaga listrik ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dengan menggunakan mesin diesel dengan mesin dari tenaga surya. Selain dapat memperbaiki kualitas udara, perbaikan kegiatan ekonomi dan ekowisata menjadi hal yang dipertimbangkan pula. 

Perahu bertenaga listrik atau photovoltaics (PV) boat itu digerakkan energi listrik yang berasal dari baterai. Tenaga baterai diisi dari panel yang menangkap energi surya. Dalam proyek itu juga dibangun stasiun pengisian baterai sebagai penunjang operasional pv boat.

Pengisian baterai dilakukan di stasiun pengisian yang lokasinya tak jauh dari tambatan perahu. Di situ terdapat panel tenaga surya yang memanen cahaya matahari lalu mengonversinya menjadi tenaga listrik. 

Daya dapat dihasilkan hingga 6,6 kilowatt power menjadi sumber pengisian baterai. Satu baterai membutuhkan waktu sekitar 4 jam pengisian untuk memenuhi kapasitas 2,4 watt. 

Operator kapal dalam mengitari Telaga Nirwana menggunakan 10 persen daya baterai dalam waktu 40 menit. Sedangkan untuk menghemat daya tahan baterai, penggunaan setiap baterai paling banyak tiga trip, kemudian dilakukan isi ulang daya. 

“Setidaknya pemerintah memberi bantuan sekitar 8 baterai yang akan digunakan oleh warga. Namun untuk perahunya masih belum, jadi pakai punya masing-masing,” kata Kepala Desa Jeskiel Mina Mooy yang baru saja purna dari jabatannya saat diwawancarai oleh Tim Kolomdesa.com, Selasa (4/6/2024).

Menurut salah satu pejabat GIZ, perahu ini memiliki keunggulan berupa tidak ada bising suara mesin, tidak ada aroma bahan bakar, tidak menghasilkan karbon, dan tidak mencemari laut. Energi yang dihasilkan tidak meninggalkan kotoran. 

Peluncuran proyek perahu bertenaga listrik di Telaga Nirwana, Proyek ini menggandeng tiga kelompok komunitas lokal di bawah BUM Desa Oeseli. Sebelum dapat mengoperasikan PV Boat, kelompok komunitas tersebut menjalankan sejumlah program pendidikan dan pelatihan bagi pemilik kapal dan operator.

Menurut Jeskiel, dengan adanya bantuan ini memudahkan masyarakat Desa Oeseli dalam melakukan aktivitasnya. “Lebih enak memakai listrik, karna tidak membutuhkan BBM, ungkapnya. 

Kata Jeskiel, masyarakat Pulau Rote harus pergi ke Kota Kupang untuk membeli BBM. Kadang, mereka kesulitan saat BBM habis sebelum waktunya.

Harapan ke depan, Jeskie mengatakan dengan adanya bantuan baterai listrik warga dapat mengembangkan pengetahuan tentang tenaga surya tersebut.

“Program ini masih baru, dampak ekonomi yang dirasakan belum begitu terlihat. Namun saya punya harapan terang untuk Desa Oeseli ini,” pungkasnya. 

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inovasi Lainnya