Dua Desa di Bima Mulai Terasa Kekeringan

Penyaluran air bersih pada desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bima, NTB. Sumber: Detikbali
Penyaluran air bersih pada desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bima, NTB. Sumber: Detikbali

Kolomdesa.com, Bima – Bencana kekeringan mulai terasa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak dua desa sudah meminta penyaluran air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

“Sampai saat ini sudah dua desa yang melaporkan kekeringan ke BPBD,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, Kamis (30/5/2024).

Nurul Huda mengungkapkan dua desa di Kabupaten Bima yang terdampak kekeringan yaitu Desa Kalampa dan Desa Talabiu. BPBD Kabupaten Bima telah menyalurkan air bersih kepada warga dua desa di wilayah Kecamatan Woha ini.

“Kami salurkan air bersih sesuai permintaan warga dua desa ini,” sebutnya.

Nurul Huda mengatakan bencana kekeringan hingga terjadinya krisis air bersih dampak dari musim kemarau di Kabupaten Bima diperkirakan akan meluas. Musim kemarau di Kabupaten Bima diperkirakan akan berdampak pada 32 desa dari 11 kecamatan.

“Biasanya dari tahun ke tahun akan meluas dampak kekeringan dan krisis air bersih,” ungkapnya.

BPBD Kabupaten Bima berupaya melakukan langkah mitigasi, termasuk berupaya intens berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, agar menyalurkan bantuan air bersih bagi wilayah yang terdampak kekeringan.

“Penanganan jangka pendek kami salurkan air bersih. Biasanya saat musim kemarau permintaan air bersih meningkat,” jelas Nurul Huda.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara telah memasuki musim kemarau. Kekeringan diprediksi terjadi dalam waktu lebih panjang.

Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan dilanda hari tanpa hujan (HTH) sepanjang 21 sampai 30 hari. Kemarau juga bisa berlangsung lebih lama.

Analisis curah hujan BMKG juga menunjukkan kondisi kekeringan sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan Khatulistiwa. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut 19 persen dari zona musim di wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

“Diprediksi sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara segera menyusul memasuki musim kemarau dalam tiga dasarian ke depan. Kondisi kekeringan ini saat musim kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September,” ungkap Dwikorita beberapa Waktu lalu.

Penulis : Fais

Editor : Habib

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *