Kolomdesa.com, Riau – Sempolet adalah salah satu masakan tradisional yang khas dari Melayu Riau. Masakan ini memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan budaya dan cita rasa kuliner masyarakat Melayu di wilayah Riau. Sempolet biasanya dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu yang tinggal di daerah pesisir Riau. Salah satu daerah yang terkenal dengan hidangan Sempoletnya adalah Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kuliner ini biasanya dapat ditemukan juga di kalangan masyarakat Melayu yang tinggal di wilayah pesisir Riau lainnya, seperti di Kabupaten Indragiri Hilir, Bengkalis, dan Siak. Sempolet menjadi bagian penting dari tradisi kuliner lokal dan sering disajikan pada berbagai acara dan perayaan. Hidangan yang berbahan dasar sagu ini tidak hanya mencerminkan kekayaan kuliner Melayu Riau, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kekeluargaan dalam masyarakat Melayu pesisir.
Sebagai daerah penghasil sagu terbesar di Indonesia, Kepulauan Meranti memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam, terutama makanan khas yang berbahan dasar sagu. Sagu, yang merupakan salah satu komoditas utama daerah ini, diolah menjadi berbagai macam panganan tradisional yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi. Masyarakat Kepulauan Meranti telah lama memanfaatkan sagu dalam berbagai bentuk olahan, mulai dari makanan ringan hingga hidangan utama yang kaya akan cita rasa lokal salah satunya sempolet.
“Bagi masyarakat Riau, khususnya di sebelah pesisir sempolet merupakan menu andalan ketika ada hajatan. Namun banyak juga yang menjadikan sempolet sebagai santapan sehari-hari karena bahan dasarnya mudah ditemui,” kata Dinawati salah satu tokoh perempuan Riau.
Sempolet merupakan hidangan istimewa yang menggabungkan sagu dengan bahan-bahan lain, menciptakan sebuah sajian yang unik dan mencerminkan kekayaan budaya kuliner Melayu Riau. Pengolahan sagu menjadi Sempolet menunjukkan kreativitas dan kearifan lokal masyarakat Kepulauan Meranti dalam memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di daerah mereka. Hidangan ini tidak hanya dinikmati oleh penduduk setempat, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan keunikan kuliner tradisional berbahan dasar sagu.
Sekilas, tekstur Sempolet sangat mirip dengan sup kental yang mengingatkan pada salah satu makanan khas Papua, yaitu Papeda. Keduanya berbahan dasar sagu dan memiliki konsistensi yang lengket dan kenyal, memberikan sensasi unik saat disantap. Namun, meskipun memiliki kemiripan dalam hal tekstur, Sempolet dan Papeda memiliki perbedaan yang mencolok dalam cara penyajian dan variasi bahan pendampingnya. Papeda biasanya dinikmati bersama ikan kuah kuning atau ikan bakar, yang menonjolkan rasa gurih dan segar dari ikan yang dimasak dengan bumbu khas Papua.
Di sisi lain, Sempolet menawarkan keanekaragaman dalam penyajiannya. Hidangan ini dapat dipadukan dengan berbagai jenis lauk, mulai dari daging ayam, daging sapi, hingga sayuran segar, memberikan fleksibilitas dan kekayaan rasa yang berbeda-beda. Variasi dalam Sempolet ini mencerminkan adaptabilitas kuliner Melayu Riau yang kaya akan kreativitas, sehingga setiap keluarga atau daerah dapat memiliki versi Sempolet yang unik dan berbeda. Dengan demikian, Sempolet tidak hanya menghadirkan kelezatan kuliner tradisional tetapi juga menjadi simbol keanekaragaman budaya dan kekayaan gastronomi daerah tersebut.
Keunggulan Kuliner Sempolet Khas Melayu Riau
Masakan Sempolet kini masuk dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020, sebuah ajang bergengsi yang bertujuan untuk mengapresiasi dan mempromosikan keunggulan pesona budaya Nusantara. Sempolet berhasil menjadi salah satu dari 20 nominasi yang dipilih karena keunikannya dan nilai budayanya yang tinggi. Hidangan khas Melayu Riau ini dikenal dengan cita rasanya yang khas dan teksturnya yang unik, mencerminkan kekayaan kuliner dan tradisi masyarakat pesisir Riau.
Masuknya Sempolet dalam API 2020 tidak hanya menunjukkan pengakuan terhadap kelezatan dan kekhasan masakan ini, tetapi juga menempatkannya sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dibanggakan. Nominasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kuliner tradisional Indonesia, serta mendorong lebih banyak orang untuk mengenal dan menikmati Sempolet.
Selain itu Sempolet, kuliner khas Kepulauan Meranti, telah berhasil membawa Provinsi Riau meraih juara II di ajang Festival Kuliner Nusantara. Festival ini merupakan salah satu rangkaian acara yang diselenggarakan dalam rangka merayakan HUT ke-42 Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada April 2017 lalu. Keberhasilan Sempolet di festival tersebut tidak hanya menunjukkan kelezatan dan keunikan masakan tradisional Melayu Riau, tetapi juga memperlihatkan betapa kaya dan beragamnya warisan kuliner Indonesia.
Hidangan ini, dengan cita rasa khas dan bahan-bahan lokalnya, mampu memikat hati juri dan pengunjung festival, mengantarkan Provinsi Riau ke posisi prestisius di ajang nasional ini. Pencapaian tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kepulauan Meranti dan Provinsi Riau, serta menjadi bukti bahwa kuliner tradisional memiliki daya tarik dan nilai yang tinggi di mata publik. Festival ini sendiri, yang diadakan di TMII, merupakan ajang tahunan yang menampilkan berbagai kuliner dari seluruh Nusantara, menjadikannya platform ideal untuk mempromosikan dan merayakan keanekaragaman budaya kuliner Nusantara.
Tata cara pembuatan Sempolet khas Melayu Riau
1. Cuci bersih kangkung atau pakis yang sudah dipotong, serta aneka seafood seperti udang, kerang, ikan teri, sosis, dan bakso.
2. Rebus separuh bagian ikan teri hingga matang, kemudian tiriskan dan biarkan dingin sejenak.
3. Haluskan ikan teri yang telah direbus bersama dengan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica, kencur, dan cabai rawit hingga membentuk pasta yang halus dan merata.
4. Didihkan air dalam panci yang cukup besar untuk menampung semua bahan.
5. Setelah air mendidih, masukkan bumbu halus yang telah diolah sebelumnya. Aduk rata hingga bumbu tercampur sempurna dengan air mendidih.
6. Masukkan kangkung atau pakis ke dalam panci. Aduk hingga sayuran tercampur rata dengan kuah bumbu.
7. Siapkan wadah terpisah, larutkan 2 sendok makan tepung sagu dengan sedikit air hingga tepung larut sempurna. Kemudian, masukkan larutan tepung sagu ini ke dalam panci rebusan.
8. Tambahkan aneka penyedap rasa seperti garam, kaldu jamur, dan gula putih sesuai selera. Aduk kembali hingga semua bahan tercampur dan kuah mulai mengental.
9. Lanjutkan memasak sambil terus diaduk hingga tekstur sempolet cukup tanak dan mengental sesuai dengan keinginan.
10. Matikan api kompor, lalu pindahkan sempolet yang telah matang ke dalam wadah saji.
11. Sempolet khas Melayu siap disajikan. Nikmati selagi hangat untuk rasa yang optimal.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan mendapatkan Sempolet yang lezat dan autentik, khas dari Melayu Riau.