BUM Desa Arya Kemuning Jadi Sumber PADes Hingga Buka Lapangan Pekerjaan

BUM Desa Arya Kemuning di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Foto : jabarprov.go.id
BUM Desa Arya Kemuning di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Foto : jabarprov.go.id

Kolomdesa.com, KUNINGAN – BUM Desa Arya Kemuning yang berada di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat telah membuktikan dirinya sebagai instrument penting dalam menggerakkan perekonomian desa. Tidak hanya berperan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Desa (PADes), tetapi juga menjadi kunci dalam membuka lapangan perkerjaan serta memberikan sumber pendapatan untuk warga setempat.

 

“Kita juga ingin bagaimana pemberdayaan masyarakat, ekonomi masyarakat, lebih banyak lagi dengan adanya wisata-wisata,” kata Direktur BUM Desa Arya Kemuning, Iim Ibrahim, Jum’at (24/5/2024).

 

Ia menjelaskan, usaha utama BUM Desa Arya Kemuning yakni pengelolaan destinasi wisata Telaga Biru Cicerem dan Kolam Renang Side Land. Dua destinasi wisata tersebut berhasil menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara sekaligus destinasi unggulan di Kabupaten Kuningan.

Ibrahim melanjutkan, dari pengelolaan destinasi wisata ini BUM Desa Arya Kemuning mampu membuka lapangan kerja yang cukup luas. Sebanyak 230 masyarakat setempat yang bekerja di dua destinasi wisata tersebut.

 

“Tenaga kerja yang di BUMDes Arya Kemuning, khususnya di wisata, yang berkecimpung di wisata ini, sekitar 230 orang. Terdiri dari pedagang, fotografer, petugas-petugas parkir. Ya Alhamdulillah, sangat membantu mereka,” imbuhnya.

 

Selain dari pada itu BUM Desa Arya Kemuning juga memperluas unit usaha dengan membuat layanan simpan-pinjam. Untuk mengoptimalkan usahanya tersebut, BUM Desa Arya Kemuning bekerja sama dengan beberapa Bank BJB dan BNI.

 

Menurut Ibrahim, unit usaha tersebut tidak hanya memberikan akses permodalan dan perbankan. Tetapi juga memberantas pinjaman online maupun rentenir di Desa Kaduela.

 

“Kami berupaya mengatasi bank emok, pinjol, di masyarakat dengan bukti nyata. Kami memberikan pinjaman terhadap masyarakat dengan bunga rendah sebesar 1,5 persen,” ucapnya.

 

Ibrahim menilai jika BUM Desa bergerak cepat dalam mengelola berbagai lini usaha, membangun kemandirian desa bukan hal sulit. BUM Desa juga dapat menjadi tempat masyarakat setempat menggantungkan harapan dan melanjutkan kehidupan.

 

Salah satu karyawan BUM Desa Arya Kemuning Diding Muhidin menilai BUM Desa merupakan aktor utama dalam menggerakkan perekonomian desa. Sebab, menurutnya, banyak masyarakat yang menaruh harapan kepada BUMDes sebagai sumber penghasilan.

 

Diding juga menyampaikan keberadaan BUM Desa juga dapat menarik minat generasi muda untuk tinggal di desa. Selain mencari pendapatan, mereka dapat turut serta dalam membangun desa sekaligus menggali potensi-potensi desa.

 

“Saya di sini merasa bangga sekali dengan adanya BUMDes dan dengan adanya wisata Telaga Biru Cicerem, saya bisa bekerja di sini enggak jauh-jauh mencari pekerjaan,” ucapnya.

 

“Jadi masyarakat bisa diberdayakan di sini, dari pekerja juga dari UMKM-nya, BUMDes selalu menjadi motor penggerak dari perekonomian desa. Alhamdulillah kami bersyukur dengan adanya BUMDes,” imbuhnya.

 

Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jabar, jumlah BUM Desa di Jabar terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada 2018, ada 3.695 BUM Desa di Jabar dari 5.311 desa. Sedangkan pada 2023, jumlah BUM Desa di Jabar bertambah menjadi 5.311 BUM Desa.

 

 

Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Habib

 

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *