Terkendala Irigasi, Petani Desa Tubohan Bikin Saluran Manual

Warga Desa Tubohan gotong royong membangun irigasi semi permanen untuk mengairi sawah mereka. Sumber foto: www.rmolsumsel.id
Warga Desa Tubohan gotong royong membangun irigasi semi permanen untuk mengairi sawah mereka. Sumber foto: www.rmolsumsel.id

OKU – Desa Tubohan, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU hingga saat ini masih terkendala saluran irigasi menuju sawah warga. Padahal, Desa Tobuan itu terkenal sebagai penghasil beras.

Menyiasati hal itu, setiap musim tanam warga desa bergotong-royong membendung sungai agar debit air dapat diarahkan ke 250 hektar sawah di desa Tobuan.

“Alasan harus dibangun bendungan irigasi, karena warga Desa Tubohan mayoritas atau sekitar 80 persen adalah petani sawah. Jumlah luasnya, total ada sekitar 250 hektar sawah yang tersebar di beberapa titik Desa Tobuan. Yang terpenting lagi harga jual yang seharusnya Rp 10 ribu, berkurang menjadi Rp 7 ribu,” ungkap Kepala Desa (Kades) Tobuan, Jimi Karsa, Senin (20/5/2024).

Lebih lanjut, ia mengatakan, agar setiap bidang sawah mereka bisa mendapatkan air yang cukup, warga bergotong royong membuat aliran dari Sungai Ogan.

“Setiap musim tanam, warga secara swadaya membuat aliran irigasi, namun tidak lama saluran tersebut pasti rusak lagi akibat terbawa arus sungai,” ucapnya.

Jimi mengaku, pihaknya sudah mengajukan proposal pembuatan saluran irigasi ke Pemkab OKU, tapi hingga saat ini belum ada respon.

Ia berharap, proposal tersebut dapat ditindaklanjuti, mengingat kebutuhan dan mata pencaharian warga mayoritas menggunakan air yang memadai.

“Pengajuan proposal sudah lebih dua tahun. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan terealisasi,” ucapnya.

Jimi terus berupaya untuk mensejahterakan warga Desa Tobuan baik melalui anggaran pemerintah maupun kantong pribadi.

“Yang pasti saya terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat satu persatu meski kurang maksimal. Saya juga sudah menerapkan memberikan santunan terhadap KTP dan KK Desa Tubohan yang meninggal dunia,” jelasnya.

Dia berharap agar Pemkab OKU, Provinsi Sumsel dan pusat, agar memperhatikan masyarakat Desa Tubohan dalam pembangunan irigasi.

“Kepada semua pemerintah, tolong perhatikan nasib petani kami, karena ini menyangkut masalah perut,” ucapnya.

Jimi juga menyampaikan, pihaknya telah berupaya untuk memenuhi infrastruktur di desa.

“Sejak masa kepemimpinan saya sebagai kades Tubohan, alhamdulillah beberapa sarana prasarana bisa terbangun seperti jalan lingkar, Pamsimas, siring cacing sawah, jalan usaha tani hingga penerangan lampu jalan di rumah-rumah warga,” sebutnya.

Jimi menerangkan, infrastruktur yang sudah terbangun bersumber dari beberapa anggaran Dana Desa (DD), dana PTGAI dari Kementerian Pertanian serta pembangunan dari Pemerintah Kabupaten OKU.

“Desa Tubohan hampir setiap tahunnya pasti dapet bantuan dari Pemkab OKU. Namun, kami berharap untuk pembangunan irigasi permanen harus betul diperhatikan,” pungkasnya.

Penulis: Attori Alfi Shahrin
Editor: Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *