TABANAN – Melalui program Bungan Desa (Bupati Ngantor di Desa), Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya berkomitmen mengangkat potensi sumber daya alam luar biasa yang ada di Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan. Sanjaya kagum akan potensi alam dan hasil perkebunan berbagai macam buah di Desa Bantiran yang menjadi sorotannya dalam kunjungannya kali ini.
“Titiang berharap kedatangan titang ke Desa Bantiran ini, bagaimana titiang melayani masyarakat secara langsung, selain mendekatkan diri dengan program bagaimana juga mendekatkan langsung pelayanan yang ada di Pemerintah Kabupaten Tabanan, salah satu bagaimana memberikan bantuan ataupun pendekatan masalah program perijinan, jadi masyarakat Desa Bantiran ini kalau biasanya ke kota, hari ini tidak perlu ke kota, hari ini tadi langsung mengurus ijin,” ujar Sanjaya, Selasa (21/5/2024).
Desa Bantiran yang terletak di ujung barat Kabupaten Tabanan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buleleng, memang memiliki pesonanya sendiri dengan keindahan alam, dan kesuburan yang luar biasa. Tidak hanya itu, orang nomor satu di Tabanan tersebut juga terpukau dengan keindahan dan kreativitas pembudidayaan bonsai yang ada di Desa Bantiran.
“Buah menjadi fokus utama di Desa Bantiran, semua orang tau bahwa Kecamatan Pupuan ini sebagai salah satu komoditas perkebunan mulai dari salak, kopi, manggis, kelapa dan lain-lain. Kemarin kita diskusi bersama jajaran brida, Pak Sekda, Asisten dan jajaran OPD terkait. Bagaimana kita konsepkan di Dapil 2, ini namanya dapil 2, 3 Selemadeg, Selemadeg Timur, Selemadeg Tengah, dan Selemadeg Barat plus Pupuan, ini kita konsepkan bagaimana menjadi destinasi kampung buah. Jadi karena disini memang buah-buahannya banyak sekali, jadi disamping masyarakat disini bertani, memang penghasil buah juga dijadikan sebagai daya tarik wisata sehingga orang datang disini sambil mencari buah juga dijadikan sebuah destinasi. Ini kita lagi konsepkan, astungkara Tabanan kita bisa deklarasikan sebagai kampung buah di Bali,” urai Sanjaya.
Lebih lanjut, Sanjaya berharap dengan berkantor di desa, selain dapat menyerap aspirasi masyarakat dengan permasalahan yang ada. Dampak lain yang ia inginkan adalah tingkat kesehatan masyarakat meningkat dan menurunkan angka stunting melalui kegiatan posyandu, bina keluarga balita, pemeriksaaan kesehatan, pembagian kacamata gratis dan konseling semara ratih bisa terlaksana secara optimal.
“Sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum dan angka stunting di Desa Bantiran tidak ada,” ujarnya.
Program Bungan Desa yang ke-48 ini juga mendapat apresiasi positif dari masyarakat setempat, seperti yang disampaikan oleh Ketut Mariasa. Pihaknya menilai kegiatan bungan desa ini memiliki berbagai dampak positif bagi masyarakat dan ia berharap agar program ini selanjutnya dapat terus berjalan dan diimplementasikan.
“Bagi kami selaku masyarakat Bantiran, banyak mengucapkan banyak terimakasih, karena banyak hal-hal yang diberikan pemahaman terhadap masyarakat kami di bantiran untuk kemajuan masyarakat desa kami selanjutnya. Bagi tiang program Bungan Desa niki sangat baik, karena tiang selaku masyarakat sendiri bisa bertatap muka langsung dengan Bapak Bupati, menyampaikan permasalahan-permasalahan yang ada di desa kami,” pungkas Ketut Mariasa.
Penulis : Fais
Editor : Habib