Inovasi Pertanian Unggulan Desa Kalipuro Tembus Pangsa Mancanegara

Sejak beberapa tahun terakhir, dua komoditas pertanian terus dikembangkan di lima dusun. Selain memiliki tanah yang relatif subur, harga dan permintaan pasar akan buah tersebut cukup baik. Sejak tiga tahun terakhir ratusan pohon pisang cavendish ditanam di 2 hektare tanah kas desa (TKD).
Inovasi Pertanian Unggulan Desa Kalipuro Tembus Pangsa Mancanegara. Sumber; beritamojokerto.com
Inovasi Pertanian Unggulan Desa Kalipuro Tembus Pangsa Mancanegara. Sumber; beritamojokerto.com

KOLOMDESA – Pemerintah Desa (Pemdes) Kalipuro, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto kini tengah fokus mengembangkan sektor pertanian dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada di lima dusun. 

Hal ini bertujuan, tak lain agar geliat ekonomi desa terus bertumbuh dan berdampak banyak pada meningkatnya kesejahteraan warga.

Kepala Desa Kalipuro Sugeng Santoso menerangkan, sektor pertanian terus dikembangkan sejak beberapa tahun lalu. Sarana dan prasarana pertanian bertahap dilengkapi. Mulai dari saluran irigasi maupun jalan usaha tani (JUT).

”Selain program pertanian padi, saat ini yang sedang kita kembangkan itu pertanian pisang cavendish dan melon. Permintaan pasar dan harga jualnya cukup bagus,” ujarnya, Rabu (8/5/24).

Sejak beberapa tahun terakhir, dua komoditas pertanian terus dikembangkan di lima dusun. Selain memiliki tanah yang relatif subur, harga dan permintaan pasar akan buah tersebut cukup baik. Sejak tiga tahun terakhir ratusan pohon pisang cavendish ditanam di 2 hektare tanah kas desa (TKD).

”Sekarang bukan hanya di TKD saja, di lahan pribadi warga atau tegalan sawah banyak yang tanam (cavendish). Sekarang kita mau bentuk kelompok taninya, sementara masih 10 orang,” ujar Sugeng.

Sedangkan komoditas melon, masih dalam tahap uji coba yang baru berjalan beberapa bulan terakhir. Kendati tanaman melon di TKD seluas 2 hektare ini siap panen bulan depan.

Sugeng menuturkan bahwa Pemdes tak hanya hadir soal pupuk dan pembagian bibit gratis. Melainkan membantu petani mengentaskan masalah penjualan hasil panen.

”Salah satu hal yang dikhawatirkan petani adalah jual panennya. Jadi ini sedang kita proses pembentukan kelompok taninya. Karena kalau ada komunitasnya bisa bantu penjualan. Sekaligus wadah untuk sharing, tidak asal tanam saja,” paparnya.

Di samping itu, UMKM tak luput jadi prioritas Pemdes Kalipuro. Salah satunya, kerajinan stick drum dari limbah kayu maple yang sudah bergerak sejak 2002 silam.

Dari hasil produksi 13 perajin, di antaranya telah menembus pasar Nasional hingga ekspor. Kriya satu ini sempat mengantarkan Desa Kalipuro juara I lomba teknologi tepat guna tingkat kabupaten 2016 lalu lewat alat produksi stick drum.

”Ada yang sampai ekspor ke Belanda dan Jerman. Ini tinggal patenkan merek masing-masing perajin saja biar bukan cuma merek Sonor dan Zildjian saja,” akhir Sugeng. 

Penulis; Iftita

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inovasi Lainnya