Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) menjadi komponen penting dalam upaya memberikan peningkatan perekonomian desa saat ini. Selain itu, kehadiran BUM Desa juga mampu mengangkat potensi yang dimiliki oleh warga setempat.
Alfan Khoirul Ichwan
BANDUNG – BUM Desa Niagara yang terletak di Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung menjadi salah satu contoh desa yang mampu mengelola unit BUM Desanya dengan baik seperti pengembangan pasar tradisional, penjualan produk kerajinan, operasional olahraga, hingga tempat wisata yang mampu memberikan nilai pendapatan ke desa hingga Rp 16 Miliar.
Desa Wangisagara Masuk Sebagai Daerah Tertinggal
Sebelum mendapatkan pemasukan kas desa yang mencapai ratusan juta rupiah, Desa Wangisagara sebelumnya telah dinobatkan sebagai desa tertinggal dan mendapatkan bantuan sebesar 150 juta dari pemerintah pusat pembangunan daerah tertinggal untuk membantu sarana prasarana pembangunan desa.
Di bawah naungan Neneng Santiaji selaku Direktur BUM Desa Niagara, uang 150 juta harus diputar agar mampu memberikan dampak positif lebih banyak bagi masyarakat Desa Wangisagara salah satunya dengan membangun pasar tradisional.
Inisiatif tersebut diambil dari apresiasi warganya yang mengalami kesulitan untuk membeli kebutuhan sehari-hari untuk ke pasar harus menempuh jalur sepanjang 4 kilometer dengan akses jalan yang kurang bagus.
Berawal modal 150 juta Neneng bersama warga dan aparatur desa mampu membangun 48 kios untuk para pedagang yang dapat digunakan dengan sistem sewa selama 10 tahun sekali. Selain itu, pemerintah desa juga mendapatkan retribusi dari pasar dan sewa kaki lima.
Memasarkan Kerajinan Lokal
Selain membuka pasar tradisional untuk kebutuhan sehari-hari, BUM Desa Niagara juga mengakomodir masyarakatnya agar mengembangkan unit usaha produk kerajinan seperti sandal, sepatu, dompet dan tas untuk turut dipasarkan
Namun dalam pemasaran kerajinan lokal ini masyarakat Desa Wangisagara mengalami kesulitan dalam memasarkan jual beli produk kerajinan, sehingga butuh pelatihan untuk meningkatkan skill Sumber Daya Manusia (SDM).
Membuka Koperasi Simpan Pinjam
Pengembangan BUM Desa Niagara juga dilakukan dengan membuka unit koperasi simpan pinjam yang diperuntukkan untuk para pedagang dan warga sekitar sebagai nasabahnya. Data saat ini, hasil pembukaan koperasi simpan pinjam telah memberikan dampak yang signifikan sudah tercatat ada sekitar 3.000 nasabah yang terdaftar dalam koperasi simpan pinjam termasuk dari desa lainnya.
Meski sudah mencapai nilai miliaran rupiah BUM Desa Niagara masih butuh pendampingan untuk mengelola dan menata aset yang telah dimiliki serta memberikan kinerja yang lebih baik kedepannya sehingga mampu berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Data Aset dan Omset
Hasil aset dan omset yang dimiliki oleh BUM Desa Niagara setiap tahun mencapai angka aset Rp 11.653.371.518 dan laba Rp 1.607.756.423 pada tahun 2018. Kemudian tahun 2019, aset mencapai Rp13.843.859.554 dan laba Rp 1.733.242.126. Pada tahun 2020, aset Rp 15.519.345.228 dan laba Rp 1.825.747.926. Selanjutnya pada tahun 2021, aset Rp 18.213.380.882 dan laba Rp 2.846.737.126.
Editor: Habib Az