Semua Desa di Kotim Ditargetkan Miliki Pustu

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) targetkan Pustu selesai 2027.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) targetkan Pustu selesai 2027. Sumber foto : Antara/ Devita

KOTAWARINGIN TIMUR – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengatakan semua desa di wilayah setempat harus memiliki puskesmas pembantu (pustu). Pihaknya menargetkan paling lambat pada tahun 2027.

“Kami akan mulai dari tahun depan. Jadi tahun 2025, 2026 dan 2027. Setiap pustu pun harus ada satu perawat, satu bidan dan dua kader kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Umar, Jum’at (10/05/2024)

Umar menjelaskan pengadaan pustu di setiap desa ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hal tersebut dalam rangka mewujudkan integrasi layanan primer atau ILP, yakni salah satu bentuk transformasi bidang kesehatan demi mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri.

Sementara itu, terdapat tiga sasaran dalam penerapan program ini. Sasaran tersebut yakni penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, mendekatkan layanan hingga ke tingkat desa dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan per desa.

“Siklus hidup yang dimaksud adalah dari hamil, dilahirkan, bayi, balita, remaja, dewasa, pra lansia, hingga lansia. Selama siklus itu seseorang harus mendapat skrining layanan kesehatan,” tambahnya

Dikatakan Umar, melalui skrining tersebut pihaknya bisa mendeteksi suatu penyakit yang diderita seseorang. Sehingga bisa dilakukan advokasi atau memberikan petunjuk bagi yang bersangkutar pengobatan lanjutan.

“Dalam proses skrining kesehatan inilah peran pustu dan posyandu sangat penting, karena mereka yang paling dekat dengan masyarakat. Kita ingin pencegahan penyakit, bukan lagi pada pengobatan meskipun pengobatan tetap kita lakukan,” kata Umar.

Umar menambahkan, Kotim terdapat 168 desa, saat ini jumlah pustu yang ada 148 unit. Akan tetapi beberapa yang sudah mengalami kerusakan sehingga ikut diusulkan untuk pembangunan baru.

Adapun, total jumlah pustu yang diusulkan untuk pembangunan baru sebanyak 28 pustu. Dinkes Kotim pun telah melakukan perencanaan dan mengusulkan pembangunan pustu melalui dana alokasi khusus (DAK) yang diterima Dinkes Kotim dari pemerintah pusat.

“Ini adalah peluang besar, karena sebelumnya belum pernah. Kalau dulu DAK itu hanya sampai puskesmas, tapi sekarang sampai ke pustu bahkan alat kesehatan (alkes) juga. Ini sudah kami usulkan, mudah-mudahan berjalan sesuai skenario,” terang Umar.

Sebagai informasi, pembangunan pustu di setiap desa ini juga sejalan dengan misi pemerintah daerah untuk menjadikan pustu dan posyandu sebagai garda terdepan penanganan kesehatan masyarakat. Sementara puskesmas akan kembali ke fungsi dasarnya, yakni dalam melaksanakan pr si kesehatan dan pencegahan terhadap pukit.

Penulis : Devi arp
Editor : Habib Az

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *