Upaya Pemkot Jayapura Jaga Eksistensi Bahasa Daerah

Tugu Adipura menjadi salah satu icon Kota Jayapura, Sumber Foto: Dok. Tribun Papua
Tugu Adipura menjadi salah satu icon Kota Jayapura, Sumber Foto: Dok. Tribun Papua

JAYAPURA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura mendorong pengembangan bahasa daerah atau bahasa ibu ini menjadi mata pelajaran muatan lokal. Tujuanya agar eksistensi bahasa daerah atau bahasa ibu di masing-masing kampung tetap terjaga.

“Ke depan akan didorong sehingga bisa menjadi muatan lokal di kampung-kampung,” kata Penjabat Sekda kota Jayapura, Robby Kepas Awi, Jumat (3/5/2024).

Bahasa lokal atau bahasa ibu di sejumlah kampung yang ada di Kota Jayapura saat ini sudah mulai terancam hilang. Faktor mulai hilangnya bahasa daerah, Robby mengatakan jika penyebabnya adalah perkembangan zaman.

PJ Sekda Kota Jayapura itu mengungkapkan, jika saat ini warga didominasi dengan penggunaan bahasa Indonesia. Sehingga bahasa ibu mulai tidak dipergunakan lagi, atau dengan kata lain penuturnya kurang.

“Karena memang bahasa bahasa lokal ini, kita menyadari sudah makin (terancam) punah, oleh karena itu pemerintah Kota Jayapura terus mendukung,” ujarnya.

Saat ini, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Jayapura baru memproteksi keberadaan bahasa ibu dengan bahasa Tobati. Baik melalui kamus maupun pengajaran di bangku sekolah.

“Kalau kemarin kita mulai dengan Bahasa Tobati, teman-teman di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merencanakan tahun depan kita coba Bahasa Skouw, dan secara bertahap kita lakukan di 14 Kampung dan 10 Kampung Adat, ini bisa kita mendapatkan bahasa itu. Karena kalau tidak ada penutur, akan berkurang,” tandasnya.

Penulis: Wahyu
Editor: Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *