BUM Desa Mahanani Dongkrak Ekonomi Warga melalui Unit Usaha Wisata

Destinasi Wisata Umbul Susuhan BUM Desa Mahanani. Sumber foto: website resmi manjungan.ngawen.klatenkab.go.id
Destinasi Wisata Umbul Susuhan BUM Desa Mahanani. Sumber foto: website resmi manjungan.ngawen.klatenkab.go.id

KLATENBadan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Mahanani yang terletak di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kini eksistensinya telah diakui mampu mendongkrak perekonomian masyarakat desa melalui destinasi wisata Umbul Susuhan. BUM Desa ini secara resmi berdiri pada tahun 2015 berdasarkan Peraturan Desa (Perdes) tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Manjungan.

Direktur BUM Desa Mahanani Affan Fauzan Pahlawi mengungkapkan salah satu tujuan dari pendirian BUM Desa Mahanani ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan membuka lapangan kerja yang luas.

“Pendirian BUM Desa ini adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan yang luas,” ujar Fauzan.

Sejarah Berdirinya Destinasi Wisata Umbul Susuhan
Sebelumnya, Umbul Susuhan ini hanya dimanfaatkan warga sekitar untuk kegiatan seperti mandi, mencuci pakaian, dan sumber irigasi. Air jernih dari kolam alami yang dinaungi dua beringin besar itu juga digunakan para pedagang ternak untuk mencuci pikap dan truk sepulang dari Pasar Jatinom.

Potensi Umbul Susuhan mulai dilirik oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Manjungan, seiring dengan melejitnya Umbul Ponggok sebagai obyek wisata beromzet miliaran rupiah. Pemerintah Desa Manjungan berinisiatif untuk menjadikan Umbul Susuhan seperti Umbul Ponggok yang letaknya berada di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, tujuh kilometer di timur Manjungan.

Setelah membentuk BUM Desa Mahanani pada tahun 2015, Pemdes Manjungan segera menyiapkan Umbul Susuhan sebagai destinasi wisata. Hal itu terlihat dari besarnya anggaran untuk membangun Umbul Susuhan secara bertahap dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Manjungan pada kurun 2016 – 2018. Total anggaran yang digelontorkan desa ke BUM Desa Mahanani sebesar Rp 1,6 miliar. Pada tahun 2018 Umbul Susuhan diresmikan oleh Bupati Klaten Sri Mulyani sebagai obyek wisata baru di Klaten.

BUM Desa Mahanani Dongkrak Ekonomi Warga melalui Unit Usaha Wisata
Umbul Susuhan di Desa Manjungan, Klaten. Sumber foto: SS akun Youtube taufiiq elliebe

Dalam perkembangannya, Umbul Susuhan yang semula terdiri dari dua kolam alami beralas pasir dan batu berkembang menjadi lima kolam. Tiga kolam tambahan berdinding dan berlantai keramik. Luas dan kedalaman kolam tambahan itu bervariasi, untuk anak-anak, dewasa, dan khusus untuk perempuan. Selain itu juga dibangun beberapa fasilitas penunjang seperti toilet, kantin, taman, dan mushola.

Direktur BUM Desa Mahanani, Affan Fauzan Pahlawi mengatakan Umbul Susuhan mulai dibuka untuk wisata pada tahun 2017. “Pada tahun pertama, Umbul Susuhan sudah bisa menyumbang kas desa meski belum banyak. Sebab, retribusinya masih berupa sumbangan sukarela,” katanya.

Dengan bertambahnya jumlah kolam dan fasilitas penunjang di Umbul Susuhan, pada tahun 2018, BUM Desa Mahanani mulai menarik tiket sebesar Rp 8.000 per orang. Hal ini berdampak pada kenaikan omset BUM Desa Mahanani.

Selanjutnya pada tahun 2019, omzet Umbul Susuhan mencapai Rp1,6 miliar, naik Rp 500 juta dari omzet 2018 sebesar Rp1,1 miliar. Omzet toko BUM Desa di Umbul Susuhan rata-rata Rp 2,5 juta per bulan dengan laba bersih sekitar Rp 500 ribu. Adapun kolam pencucian kendaraan belum menghasilkan laba, hanya cukup untuk menggaji satu karyawan.

Sedangkan pengelolaan kantin Umbul Susuhan diserahkan ke Pemberdayaan Kesejahteraan Keluara (PKK) Desa Manjungan. Pada hari libur, omzet kantin mencapai 5 sampai 6 juta rupiah per hari.

BUM Desa Mahanani Dongkrak Ekonomi Warga melalui Unit Usaha Wisata
Lapangan Tenis BUM Desa Mahanani. Sumber foto: Dina Leo Listy / Kanal Desa


Setelah dikurangi biaya operasional dan gaji karyawan, 50 persen laba bersih dari seluruh unit usaha BUM Desa Mahnani disetorkan ke kas desa. Sebesar 20 persen untuk modal pengembangan usaha. Sementara 10 persen untuk cadangan modal. Sebanyak 20 persen untuk dana sosial kemasyarakatan.

Dana sosial tersebut untuk membayar premi BPJS Kesehatan. Sekitar 230 warga yang ditanggung BUM Desa Mahanani sejak tahun 2018. Setelah omzet Umbul Susuhan naik hampir 50 persen pada tahun 2019, setelah itu menambah satu program sosial lagi yaitu dana tali asih sebesar Rp 1 juta rupiah untuk tiap warga yang meninggal dunia.

Jam operasional Umbul Susuhan mulai dari jam 05:00 pagi sampai 17.00 sore. Kolam renang ini tersedia untuk anak-anak, dewasa, dan khusus untuk perempuan.
Besarnya profit yang diterima oleh BUM Desa Mahanani setelah bagi hasil ke kas desa juga langsung dirasakan masyarakat, seperti program pemasangan Wi-Fi gratis di ruang publik tiap RW. Selain itu, untuk renovasi fasilitas publik seperti lapangan tenis dan futsal, hingga honor bulanan untuk para guru Taman Pendidikan Al Quran (TPA)

Inovasi BUM Desa Mahanani
Berdasarkan kinerja BUM Desa Mahanani dari tahun ke tahun makin maju, Pemdes Manjungan kian percaya diri. Obyek wisata Umbul Susuhan pun ditarget meraup omzet sebear Rp 2,5 miliar pada 2020. Untuk mencapai target tersebut, BUM Desa Mahanani menempuh dua langkah. Pertama, menata ulang tata ruang Umbul Susuhan agar dapat menampung wisatawan lebih banyak. Sedangkan yang kedua, menambah wahana baru untuk wisata kuliner malam.

Dengan modal sebesar Rp 1 miliar dari kas BUM Desa dan Pemdes, pembangunan Umbul Susuhan dipercepat. Di sisi barat kolam utama, didirikan bangunan dua lantai berkonstruksi baja untuk area kuliner. Di atas kolam dewasa dipasang instalasi lampu hias. Di sisi selatan kolam alami, dibangun satu kolam air panas untuk berendam seluas 3 x 10 meter lengkap dengan mesin pemanas (heater). Mushola dan toilet pun tak luput dari renovasi.

Pada awal tahun 2020, BUM Desa Mahanani juga berupaya mengambil alih agrowisata Hanafisa yang masih dikuasai pihak swasta. Kebun buah yang dilengkapi restoran dan danau buatan untuk wahana permainan air (perahu bebek kayuh dan waterball) itu menempati tanah kas Desa Manjungan seluas 10 hektar di seberang Umbul Susuhan.

Menurut Affan, Hanafisa adalah proyek kerja sama antara pihak ketiga dengan Pemdes Manjungan sebelum tahun 2019. “Kontraknya 15 tahun. Tapi hanya pada bulan-bulan awal di tahun pertama saja mereka setor ke PADes. Setelah itu tidak ada pemasukan sama sekali dari Hanafisa,” jelas Affan.

Setelah melalui serangkaian negosiasi, pada tanggal 20 Maret tahun 2020, pemilik Hanafisa bersedia menyerahkan seluruh aset bangunannya kepada BUM Desa Mahanani. Sebagai ganti rugi, BUM Desa harus membayar Rp 500 juta dengan cara diangsur dan baru lunas pada Agustus tahun 2021. Untuk mengembalikan uang itu, BUM Desa menyewakan lahan bekas Hanafisa yang di tepi jalan untuk toko swalayan, warung, dan restoran.

Modal BUM Desa Mahanani
Penyertaan modal awal BUM Desa Mahanani dari berasal dari dana desa (DD) sebesar Rp 1,6 miliar. Selanjutnya dalam pengelolaan wisata Umbul Susuhan, BUM Desa Mahanani dan Pemerintah desa menggunakan kas bersama.

Peningkatan Lapangan Pekerjaan yang Tersedia
BUM Desa Mahanani mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui unit usaha yang dikembangkannya. Untuk saat ini karyawan yang bekerja di BUM Desa Mahanani melalui unit usahanya sebanyak 16 orang. Seiring berjalannya waktu, nantinya BUM Desa akan menambah jumlah karyawan BUM Desa Mahanani untuk diberdayakan di beberapa wahana baru Umbul Susuhan.

Pendapatan BUM Desa Mahanani
Omset BUM Desa Mahanani pada tahun 2016 sebesar Rp 1,3 miliar, tahun 2017 sebesar Rp 2,6 miliar dan pada tahun 2018 sebesar Rp 2,8 miliar. Selanjutnya omset pada tahun 2019 sebesar 1,6 miliar.

Penulis: Ahmad Fadhal
Editor: Habib Az

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya