Warga Desa Gegelang Bangun Tanggul Darurat Pasca Banjir

Siswa saat melewati jalan akibat banjir bandang di Desa Gegelang. Sumber foto : Tribunbali
Siswa saat melewati jalan akibat banjir bandang di Desa Gegelang. Sumber foto : Tribunbali

KARANGASEM – Warga Dusun Banjar Kalanganyar, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem membangun tanggul darurat secara gotong royong usai tergerus banjir bandang. Tanggul ini dibuat lantaran belum ada penanganan tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Karangasem.

“Pembangunan tanggul dilakukan secara gotong-royong. Bahan seadanya. Mereka memakai kayu dan bambu. Tanggul  darurat ini juga berfungsi untuk mengantisipasi longsor susulan. Karena kondisi tanah masih labi,” kata warga setempat, Wayan Darma, Senin (29/4/2024).

Wayan mengatakan, tanggul darurat dibangun untuk mempercepat aktivitas warga. Sebab alat berat yang rencananya akan melakukan pembersihan dan perbaikan tak kunjung datang.

“Tanggul darurat tentu hanya sementara. Pastinya ini tidak tahan lama. Masyarakat berharap pemerintah bisa membangunkan jembatan. Antisipasi hal tak diinginkan. Tanah masih labil,” ungkap Darma.

Warga membangun tanggul darurat  setinggi 1,5  meter dan panjang tujuh meter. Kayu dan bambu disusun untuk memperkuat lintasan saat dilalui sepeda motor. Sedangkan batu besar juga dihancurkan agar tak menghalangi akses pejalan dan kendaraan roda doa.

“Jalan ini termasuk urgen, sering dilalui warga. Anak yang bersekolah menggunakan jalan ini. Begitu juga warga yang  beraktivitas, seperti ke pasar dan sembahyang, lewat jalan ini. Kalau ini jebol semua otomatis aktivitas warga akan terhambat,” kata Darma.

Dengan tanggul darurat ini, setidaknya aktivitas warga sekarang sudah berangsur normal. “Syukur  kendaraan roda dua bisa melintas. Tapi sepeda motor harus hati-hati,” imbuhnya.

Sementara Kepala BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan penanganan banjir bandang dan longsor tak maksimal lantaran alat berat belum bisa menjangkau lokasi. Jalan masih licin dan akses jalan terjal.

“Kami sewa alat berat dari pihak ketiga. Kemarin sempat asesmen. Sopir tak berani ke lokasi karena jalannya masih licin dan rawan longsor. Apalagi saat itu Karangasem masih sering diguyur hujan saat malam hari,” kata Arimbawa.

Ia menambahkan longsor dan banjir bandang terjadi Jumat 19 April 2024 dini hari. Aktivitas 15 kepala keluarga (KK) warga Banjar Kalanganyar terhambat karena akses yang setiap hari mereka gunakan hancur.

“Bencana terjadi setelah hujan deras mengguyur lama. Selain jalan, bangunan dan kendaraan pun tergerus,” tandasnya.

Penulis : Fais

Editor : Habib

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *