SIMPANG EMPAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesaman Barat memanfaatkan sawit yang sudah tumbang untuk dijadikan gula merah.
Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Pesaman Barat menggandeng Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) untuk meninjau ke Muko Muko Provinsi Bengkulu guna mempelajari proses pembuatan gula merah dari air pohon sawit yang sudah ditumbang, pada Kamis (25/4/2024).
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari usulan penelitian yang diajukan oleh Pemkab Pesaman Barat melalui Bappelitbangda kepada Balitbang Provinsi Sumbar,” tutur Kepala Kepala Balitbang Provinsi Sumbar, Bustavedia.
Menurutnya, kunjungan bersama Balitbang Provinsi Sumbar sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu mengunjungi petani pengrajin gula merah di Kecamatan Sungai Aur, Pesaman Barat.
Namun hasilnya masih tergolong kurang berhasil. Percobaan yang dilakukan hingga sepuluh kali hanya satu kali yang berhasil menjadi gula merah.
“Sebelumnya kunjungan ke Balai Penelitian Kelapa Sawit di Medan juga sudah dilakukan, tapi hasil percobaannya masih belum sempurna. Perlu campuran gula pasir yang cukup banyak untuk menghasilkan gula merah yang sempurna,” tuturnya.
Sementara itu, kunjungan ke Kabupaten Muko Muko tidak lain untuk belajar memproduksi. Berdasarkan informasi, para petani gula merah di wilayah Muko Muko berhasil memproduksi dan perkembangannya signifikan.
“Tujuan kami berkunjung ke Muko Muko ingin melihat secara langsung proses produksi yang dilakukan oleh para petani gula merah di Muko Muko. Hal ini tidak lain untuk dapat meniru keberhasilan para petani Muko Muko,” ucapnya.
Kepala Bappelitbangda Pesaman Barat Ikhwanri menyampaikan keinginannya untuk melakukan kajian bersama dengan Balitbang Provinsi Sumbar demi keberlangsungan dan peningkatan produktivitas petani sawit di Pesaman Barat.
“Kedepannya, kami akan melakukan kajian yang tepat sehingga pohon yang sudah tumbang dapat diproduksi menjadi gula merah,” ucapnya.
Berdasarkan hasil uji laboratorium dari UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar atas sampel yang diambil dari olahan pengrajin di Sungai Aur juga sudah keluar dan hasilnya sangat menggembirakan.
Sambungnya, Kabupaten Muko Muko Muko sudah berhasil dan sukses sejak tahun 2008 hingga tahun 2015 yang saat itu masa peremajaan perkebunan sawit. Namun setelah itu sempat terhenti lantaran terbatasnya peremajaan pohon sawit dan kurang perhatian dari Pemkab setempat soal persaingan harga.
Keberhasilan lain di Kabupaten Muko Muko yaitu berhasil membuat serbuk pohon sawit dengan campuran gendoregan menjadi papan cor.
Tidak hanya itu, pembuatan gula merah dari air kelapa biasa juga banyak dilakukan masyarakat setempat seperti mengolah gula merah dari pohon aren
“Kunjungan ini semoga bermanfaat demi keberlangsungan petani gula merah di Pesaman Barat dan mampu menambah penghasilan petani,” harapnya.
Penulis: Attori Alfi Shahrin
Editor: Danu