Umbul Ponggok, Alirkan Rezeki Desa dari Wisata Air

Desa Ponggok memiliki potensi alam berupa sumber mata air jernih, segar dan melimpah dengan Umbul Ponggok sebagai objek wisata andalan.  
Pesona wisata bawah air Umbul Ponggok menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sumber Foto: Dok. Kemenparekraf
Pesona wisata bawah air Umbul Ponggok menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sumber Foto: Dok. Kemenparekraf

Umbul Ponggok, sebuah destinasi wisata air di Desa Ponggok, Klaten, berhasil mengalirkan sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Beroperasi lebih dari satu dekade, desa ini sempat menjadi buah bibir lantaran wisata mata airnya viral di media sosial. Desa dengan luas 77.2255 hektar itu telah menjelma sebagai salah satu desa dengan kemampuan perekonomian terbaik di Tanah Air.

KLATEN Desa Ponggok adalah desa wisata yang berada di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Desa Ponggok memiliki potensi alam berupa sumber mata air jernih, segar dan melimpah dengan Umbul Ponggok sebagai objek wisata andalan.  

Umbul Ponggok merupakan kolam berukuran 50 x 25 meter yang memiliki air segar dan jernih serta menjadi tempat tinggal bagi ribuan ikan. Selain menawarkan air yang segar, tempat ini juga menyediakan berbagai kegiatan wisata air yang dapat dinikmati dengan harga yang terjangkau.

Sebelum tahun 2009, Umbul Ponggok masih belum dikenal kebanyakan masyarakat umum. Total 18 desa yang ada di Polanharjo, Desa Ponggok menempati urutan paling buncit alias terbelakang. 

Masyarakat yang sadar akan perlunya pembenahan, melihat ada peluang lain yang bisa dimanfaatkan di sektor pariwisata. Kebangkitan Desa Ponggok terjadi pada tahun 2013 dimulai dengan gerakan pemerintah desa mengajak seluruh pemuda desa aktif mempromosikan Desa Wisata Ponggok. 

Tak berhenti di situ, upaya lain juga dilakukan dengan pembelian smartphone untuk seluruh perangkat desa agar bisa menyebarkan keindahan Ponggok. Pemasaran lewat media sosial rupanya ampuh menyedot minat orang-orang berkunjung ke Ponggok untuk menikmati sumber-sumber air yang memikat.

Saat ini Ponggok dikunjungi oleh puluhan ribu wisatawan setiap minggunya, sehingga turut menaikkan penghasilan desa secara drastis. Pendapatan tahunan Desa Ponggok diketahui naik sebanyak 48 kali lipat menjadi Rp3,9 miliar per tahun. 

Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Desa Ponggok membuat desa ini terus memoles dirinya lewat pemanfaatan dana desa dari pemerintah pusat secara maksimal. Dana desa dikelola oleh masyarakat Ponggok untuk melakukan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang wisata seperti jalan desa, sanitasi, drainase, MCK hingga area parkir. 

Upaya pembenahan tersebut pada akhirnya mendapatkan hasil seperti yang diharapkan. Tahun 2017, Desa Ponggok mencatat penghasilan fantastis hingga Rp 14,2 miliar per tahun.

Perwujudan upaya berkelanjutan ini ditunjukkan dengan mengalokasikan dana desa untuk pengembangan BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa). BUMDesa Tirta Mandiri adalah unit usaha yang dimiliki oleh Desa Ponggok untuk mengelola wisata umbul  yang ada di sekitar Ponggok dan budidaya perikanan. 

“Ada lima aset dasar yang harus dikelola sebuah desa agar bisa dianggap sejahtera. Kelima aset itu adalah SDA, SDM (Sumber Daya Manusia), sosial, infrastruktur dan finansial,” ungkap Kepala Desa Ponggok, Junaedi, Senin (22/04/2024).

Umbul Ponggok, Alirkan Rezeki Desa dari Wisata Air
Spot foto underwater wisata Umbul Ponggok menawarkan pengalaman berfoto di bawah air dengan latar belakang air yang jernih dan dikelilingi oleh ikan-ikan penghuni kolam. Sumber Foto: Dok. Kemenparekraf.

Spot Underwater Jadi Aktivitas Wisata Unggulan Umbul Ponggok

Dalam bahasa Jawa, “umbul” artinya kolam mata air. Sementara itu, kata “Ponggok” mengacu pada dukuh tempat ini berasal, yakni Dukuh Ponggok di Kabupaten Klaten.

Menurut cerita rakyat yang beredar, kolam ini sudah ada sejak abad ke-19. Kolam ini awalnya dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air untuk operasional pabrik gula di daerah tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu, pabrik tersebut harus ditutup lantaran krisis ekonomi yang melanda Indonesia kala itu. Umbul Ponggok pun berubah fungsi menjadi sumber air irigasi persawahan di sekitar lokasi.

Perbedaan Umbul Ponggok dengan wisata air yang lain yaitu dasar kolam umbul ini bukan keramik melainkan pasir dan bebatuan. Inovasi yang dihadirkan dari kolam umbul ini adalah snorkeling, diving dan foto underwater dengan dihiasi oleh ribuan ikan air tawar yang dapat mempercantik kolam.

Umbul Ponggok juga menawarkan aktivitas sea walker yang aman dan terjamin dengan didampingi oleh para profesional. Pengunjung juga dapat mengabadikan momen mereka di dalam air dengan fasilitas foto dan video yang disediakan.

Keindahan wisata bawah airnya membuat Umbul Ponggok menjadi salah satu tempat snorkeling air tawar terbaik di Indonesia. Wisatawan tidak hanya dapat berenang tetapi juga dapat menikmati sensasi menyelam dan menikmati keindahan bawah air.

Wisatawan yang ingin menikmati berenang dan menyelam di kolam umbul, tidak perlu khawatir kolam akan kotor karena dipenuhi ikan. Aliran sumber mata air yang terus menerus mengalir secara alami juga bekerja untuk menjaga kejernihan dan kebersihannya. 

Kondisi ini menjadikan Umbul Ponggok sebagai tempat wisata air yang menarik untuk dikunjungi karena keunikanya dan kejernihan airnya. Tak heran, wisatawan sering menjuluki Umbul Ponggok sebagai “Bunaken Van Klaten” karena keindahan dibawah air tawar yang jernih, dingin dan segar seperti berada di Bunaken. 

Wisatawan yang ingin snorkeling bisa menyewa pelampung, kaki katak, dan masker khusus snorkeling. Jika ingin diving, wisatawan bisa menyewa tabung oksigen, kaki katak, wet suit, dan kacamata selam.

Pengelola sengaja menaruh beberapa benda unik di dalam kolam, seperti motor klasik C70, sepeda onthel, meja makan, kursi santai, televisi, hingga laptop. Barang-barang tersebut bisa disewa oleh pengunjung untuk sesi foto. 

Salah satu spot foto yang kerap digandrungi wisatawan adalah tempat duduk ala taman yang dipenuhi dekorasi bunga berbentuk hati. Spot ini menjadi spot yang instagramable yang sering diabadikan pengunjung dan diunggah di media sosial.

Umbul Ponggok, Alirkan Rezeki Desa dari Wisata Air
Umbul Ponggok miliki beragam atraksi wisata air yang bisa dinikmati pengunjung. Sumber Foto: Dok. Kemenparekraf

Miliki Beragam Fasilitas dan Atraksi Wisata Alam

Objek wisata Umbul Ponggok memiliki ukuran panjang sekitar 70 meter dan lebar sekitar 40 meter. Sementara kedalamannya antara 2-3 meter sehingga kerap dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk latihan snorkeling dan diving.

Objek ini dikelilingi oleh pohon gayam yang berdiri kokoh di pinggir kolam sehingga menambah suasana sejuk. Pohon tersebut secara ekologis juga berperan penting dalam menjaga sirkulasi air yang ada di kolam.

Pohon gayam mampu menyimpan air dalam jumlah banyak sehingga dapat menjaga kuantitas jumlah air di Umbul Ponggok. Umbul Ponggok juga menawarkan berbagai aktivitas wisata air yang bisa dinikmati wisatawan. 

Wisata ini terbangun dari mata air alami yang ada di dalam kolam sehingga beragam ikan juga hidup di dalam kolam ini. Aktivitas menikmati wahana air menjadi lebih seru, karena pengunjung bisa melakukan berbagai kegiatan dengan ditemani oleh para ikan.

Wisatawan yang memiliki hobi kegiatan air seperti renang namun bosan berenang di kolam buatan berlantai keramik, maka bisa langsung menuju ke Umbul di Klaten ini. Kolam ini memiliki hamparan pasir putih yang luas, batu-batuan alami, dan juga dipenuhi dengan ribuan ikan berwarna-warni yang membuat tempat ini terlihat seperti bawah laut.

Wisata Umbul Ponggok yang dikenal sangat kids friendly tidak hanya menawarkan kegiatan bawah air, disini wisatawan juga bisa melakukan berbagai kegiatan menarik lainnya. Salah satunya adalah dengan menyewa perahu kayuh untuk mengelilingi kolam seluas 50X25 M ini.

Pengunjung yang membawa anak-anak bisa mengajak anak untuk bermain air di kolam yang lebih dangkal. Umbul Ponggok ini memiliki beberapa pilihan kolam dengan level kedalaman berbeda sehingga aman digunakan oleh anak.

Mengusung konsep family friendly, tempat ini cocok dijadikan sebagai tujuan liburan bersama keluarga. Ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dengan keluarga tercinta di tempat ini. Mulai dari bermain air, berenang, snorkeling, atau hanya seru-seruan saja. 

Selain berfungsi sebagai tempat wisata air yang seru, Umbul Ponggok juga banyak digunakan oleh pasangan calon pengantin sebagai tempat untuk sesi foto prewedding. Umumnya, prewedding dengan tema underwater adalah yang paling banyak diminati karena selain tidak biasa, juga kelihatan sangat keren.

Berbagai aktivitas wisata tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang membuat wisatawan semakin betah untuk berkunjung ke Umbul Ponggok. Fasilitas yang ditawarkan antara lain penyewaan perlengkapan renang, snorkeling dan diving, penyewaan kamera underwater, wahana bermain, toilet umum, tempat makan hingga penyewaan homestay.

Peran Penting BUMDesa dalam Pengembangan Wisata Umbul Ponggok

Keterlibatan BUMDesa Tirta Mandiri dalam pengelolaan Umbul Ponggok turut membantu mengembangkan potensi wisata di Desa Ponggok. Melalui pendampingan dari Universitas Gajah Mada (UGM), BUMDesa berhasil melakukan pemetaan potensi wisata dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

“Setelah pemetaan, kami menemukan potensi besar Ponggok, yakni mata air. Oleh karena itu, kami mulai merencanakan pengembangan wisata Umbul Ponggok,” ucap Junaedi.

Ponggok, seperti wilayah Klaten pada umumnya, kaya akan sumber mata air. Maka itu, Klaten dijuluki sebagai Kota 1.001 Mata Air. Terletak di antara lekukan dua pegunungan, yakni Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, Desa Ponggok berlimpah mata air.

Selain memberikan keseruan bagi para pengunjung, Umbul Ponggok juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dalam setahun terakhir, Umbul Ponggok berhasil mengantongi pendapatan sekitar Rp 4 miliar dengan jumlah kunjungan rata-rata 15 ribu hingga 20 ribu kunjungan per bulan. 

Pengelolaan Umbul Ponggok yang lebih baik telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat sekitar objek wisata, termasuk keterlibatan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Masyarakat terlibat secara aktif dalam pengelolaan Umbul Ponggok, baik dalam pembangunan infrastruktur maupun sebagai pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berjualan makanan, minuman, serta peralatan renang dan pakan ikan. 

BUMDesa Tirta Mandiri tak hanya mengelola Umbul Ponggok, setidaknya ada 11 unit usaha lain yang mereka kelola. Ada Ponggok Ciblon yang sedang direvitalisasi dan akan bersalin nama menjadi Ponggok Paradiso, kegiatan Studi Desa, Toko Desa, Homestay, juga Balai Ekonomi Desa. 

Selanjutnya, BUMDesa Tirta Mandiri akan mengelola Umbul Besuki dan Umbul Sigedang-Kapilaler. Saat ini, aset tersebut masih dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di level Kelompok Kerja (Pokja).

Berbagai potensi yang ada di Desa Ponggok menjadikan BUMDesa Tirta Mandiri berhasil mengelola dana hingga Rp 16 miliar. BUMDesa menyerahkan sekitar 40% dari laba bersih sebagai pendapatan asli desa (PAD) Ponggok. 

Sebagian dari laba bersih atau sekitar 60% dari laba bersih diputar lagi untuk berbagai kebutuhan, seperti pembiayaan internal, biaya operasional, hingga pengembangan bisnis ke depan. Desa Ponggok juga turut berkontribusi bagi pembangunan nasional, melalui setoran pajak. 

“Dalam setahun, kami menyetor berbagai pajak (PPh, pajak air, pajak keramaian) hingga mencapai Rp 400 juta,” tutur Juned.

Desa Ponggok yang lebih dari satu dekade terakhir terbelakang, kini sudah menjadi desa unggulan. Bahkan, banyak desa-desa lain di Indonesia yang bertandang ke Ponggok hanya untuk belajar bagaimana desa ini bisa bangkit dari keterpurukan.

Berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ponggok berstatus Desa Maju dengan skor Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 sebesar 0,8102. Ponggok berada di peringkat 7.072 dari total 74.955 desa yang tersebar di Indonesia dengan disokong Umbul Ponggok, PAD Ponggok kini bisa menembus Rp 1 miliar per tahun, dari sebelumnya yang hanya Rp 17 juta per tahun.

Pengelola Desa Wisata Ponggok

Umbul Ponggok adalah salah satu tulang punggung warga setempat. Destinasi wisata ini dikelola secara profesional sejak tahun 2009. 

Pemerintah Desa Ponggok mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bernama Tirta Mandiri. Bumdes inilah yang bertugas mengelola sejumlah unit usaha di Ponggok, salah satunya Umbul Ponggok.

BUMDesa didirikan dengan tujuan untuk mengurangi angka pengangguran, meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat, membuka kesempatan warga untuk berinvestasi serta sebagai sumber pendapatan asli desa. BUMDesa Tirta Mandiri terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mengadakan sosialisasi untuk mengajak warga desa ponggok berpartisipasi dalam pengelolaan Umbul Ponggok. 

Desa Ponggok merupakan salah satu desa yang menjalankan prinsip pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism). Pemberdayaan masyarakat di Desa Ponggok mulai dilakukan sejak dibentuknya BUMDesa Tirta Mandiri. 

Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Mandiri, Ponggok memperoleh penghargaan BUMDesa terbaik Kategori Trendy dan BUMDes yang menginspirasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada November 2016 lalu. Desa Ponggok mendapatkan Award sebagai Desa Wisata kategori Pemberdayaan Masyarakat dari Kementerian Desa PDTT dalam acara Malam Penganugerahan Desa Wisata Award 2017 yang berlangsung di Expo BUMDes Nusantara 2017, Bukittinggi pada tanggal 13 Mei 2017. 

Jam Operasional dan Harga Tiket

Umbul Ponggok terletak di Desa Ponggok, Jalan Delanggu, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Para pengunjung yang ingin berekreasi di Umbul Ponggok dikenakan harga tiket masuk sebesar Rp10.000 untuk hari biasa dan Rp15.000 di hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional. 

Fasilitas wisata seperti snorkeling, diving, sewa properti, dan underwater walker akan dikenakan biaya tambahan. Selain itu tersedia jasa dokumentasi foto dan video bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen di Umbul Ponggok.

Jika akan melakukan aktivitas diving, pengunjung perlu membayar biaya Rp250.000 per orang. Biaya itu sudah termasuk dengan perlengkapan diving, instruktur diving, serta dokumentasi foto dan video dengan durasi 60 menit.

Sedangkan yang ingin melakukan aktivitas underwater walker, biaya yang perlu dikeluarkan adalah Rp150.000 per orang. Biaya tersebut berlaku untuk durasi waktu 20 menit, termasuk dengan dokumentasi foto dan video.

Ada lagi biaya yang perlu kamu keluarkan jika ingin menyewa perlengkapan renang dan juga spot foto di dalam air. Berikut adalah deretan harganya:

  • Pelampung Rp10.000
  • Kaki katak Rp10.000
  • Snorkeling mask Rp15.000
  • Set laptop mulai dari Rp120.000
  • Kursi mulai dari Rp90.000
  • Sepeda onthel mulai dari Rp90.000
  • Vespa mulai dari Rp160.000
  • Sepeda motor mulai dari 160.000

Umbul Ponggok Klaten memiliki jam operasional yang buka setiap hari di jam 08.00 WIB – 16.00 WIB untuk hari biasa. Sedangkan di hari libur buka pukul 08.00 dan tutup jam 17.00 WIB.

Rute Menuju Desa Wisata Ponggok

Terletak di Kabupaten Klaten, Umbul Ponggok sebenarnya tidak terlalu sulit untuk ditemukan. Alamat tepatnya ada di Jalan Delanggu Polanharjo Dusun Jeblogan, Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.

Jika wisatawan datang dari arah Yogyakarta, ambillah rute menuju ke arah GOR Klaten. Setelah itu, arahkan kendaraan melewati jalur Karanganom, sampai di pertigaan pertama belok ke kanan. 

Sampai di pertigaan kedua, beloklah ke kiri dan lanjutkan kendaraan sampai di pertigaan ketiga, belok kanan dan lurus saja. Perjalanan untuk sampai ke Umbul Ponggok dari Yogyakarta akan memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Sementara untuk wisatawan yang berangkat dari Kota Solo, arahkan kendaraan menuju Pasar Delanggu, Klaten. Setelah itu, akan menemukan Toko Jempol di samping kanan jalan, arahkan kendaraan belok kanan ke samping toko. 

Setelah itu ikuti jalan sampai ke arah Polanharjo. Setelah sampai di Karanganom, kamu bisa mengambil jalan utama sampai ke pintu masuk gapura Desa Ponggok.

Pengunjung Desa Wisata Ponggok

Umbul merupakan salah satu objek wisata terkenal yang dimiliki oleh Kabupaten Klaten. Kepopuleran objek wisata ini membuat banyak wisatawan datang berkunjung untuk menikmati kesegaran air yang ada. 

Pengelola Umbul Ponggok mencatat pada tahun 2018, jumlah kunjungan mencapai 507.861 orang. Pada tahun berikutnya jumlah pengunjung yang datang mengalami penurunan hingga angka 101.857 orang. 

Penurunan pengunjung terjadi setelah Indonesia dilanda oleh pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada sektor pariwisata. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Umbul Ponggok diketahui mengalami penurunan drastis mencapai angka 27.127 orang pada tahun 2020. 

Pasca menurunnya penyebaran Covid-19, aktivitas wisata juga mulai menemukan kehidupan barunya. Tercatat pada tahun 2021 setelah terjadi pandemi terdapat peningkatan jumlah pengunjung menjadi 73.756. 

Pemberlakuan sistem New Normal juga berdampak pada peningkatan jumlah wisata di Umbul Ponggok yang mencatat kunjungan wisatawan mencapai 100.782 orang pada tahun 2022. Peningkatan pengunjung umbul ponggok kembali terjadi pada tahun 2023 dengan total pengunjung mencapai 134.763 orang. 

Omset Desa Wisata Ponggok

Kabupaten Klaten disebut-sebut menjadi surga wisata air. Berbagai wahana wisata air bermunculan selama lebih dari satu dekade dan Rata-rata umbul tersebut dikelola melalui Badan Usaha Milik (BUM) desa.

Seperti di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo yang sukses mengelola Umbul Ponggok. Kesuksesan pengelolaan tersebut tidak lepas dari pengelolaan melalui BUM Desa Tirta Mandiri.

Sebelum ada pandemi Covid-19, rata-rata omzet per tahun mencapai Rp6 miliar hingga Rp9 miliar. Pendapatan dari pengelolaan Umbul Ponggok pun menjadi penyumbang pendapatan asli desa (PAD) terbesar untuk Desa Ponggok.

Sesuai dengan AD/ART, sebanyak 40% dari laba bersih masuk ke PAD Ponggok. Sementara, 60% laba bersih digunakan untuk pengembangan. Sebelum ada pandemi, sumbangan laba bersih ke PAD Ponggok rata-rata lebih dari Rp4 miliar.

PAD yang diperoleh desa kembali dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga Ponggok. Ada sejumlah program yang digulirkan desa memanfaatkan PAD.

Program itu yakni satu rumah satu sarjana yang sudah digulirkan sejak 2018. Saat ini, ada 64 mahasiswa dari Ponggok yang mendapatkan bantuan dari desa melalui program tersebut dengan nilai bantuan Rp300.000 per bulan.

Program lain yakni premi BPJS kesehatan ditanggung pemerintah desa. Program itu ditujukan kepada warga yang belum menjadi peserta jaminan kesehatan yang ditanggung pemerintah pusat, daerah, maupun perusahaan. 

Satu lagi yakni program rumah layak homestay. Program itu yakni perbaikan rumah warga dengan memanfaatkan salah satu ruangan rumah untuk homestay.

Soal dampak pandemi Covid-19 terhadap pendapatan BUMDesa, pada 2020 sama sekali tak ada pemasukan terhadap BUMDesa. Hal ini disebabkan oleh Umbul Ponggok ditutup selama berbulan-bulan dan baru dibuka kembali pada 2021 dengan omzet yang diperoleh hanya sekitar Rp500 juta.

Namun, merosotnya pendapatan BUMDesa itu tak lantas menghentikan program yang sudah digulirkan. Upaya ini dilakukan dengan mengubah rencana pembangunan selama 2020-2021 untuk membantu perekonomian masyarakat serta menjalankan program-program yang sudah berjalan.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: