JAYAPURA – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua, terus mengingatkan semua warga agar melindungi hutan sebagai sumber air bagi kehidupan manusia. Pasalnya, saat ini debit air di daerah itu mengalami penurunan.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura Frans Pekey. Ia mengatakan alasanya adalah karena banyaknya kawasan yang sudah dijadikan sebagai lahan perkebunan maupun perumahan.
“Untuk itu kami terus meminta supaya seluruh warga tidak melakukan penebangan pohon sembarangan, khususnya di daerah resapan air,” kata Pekey, Kamis (25/4/2024).
Menurutnya, jika lahan yang menjadi tempat pohon menahan air dirambah secara besar-besaran akan berdampak buruk nantinya. Bisa saja terjadi kekeringan yang merugikan masyarakat Kota Jayapura.
“Apalagi jumlah penduduk Kota Jayapura semakin bertambah, otomatis kebutuhan air juga akan meningkat,” lanjutnya.
Pekey juga menjelaskan bahwa tingkat kebocoran dan sambungan pipa air secara ilegal sering terjadi. Oleh sebab itu, terkait hal tersebut pihaknya mengimbau masyarakat agar melapor ke PT Air Minum Jayapura.
“Kami juga mengingatkan supaya semua pelanggan PT Air Minum Jayapura agar membayar tagihan air tepat waktu, sebab selain menghidupkan perusahaan juga berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah,” jelasnya.
Pekey mengharapkan sumber air yang saat ini tersedia maupun sumber air baru yang ditemukan oleh PT Air Minum Jayapura dapat dikelola secara maksimal. Dengan begitu kebutuhan warga terkait air bersih bisa terpenuhi.
Penulis: Wahyu
Editor: Danu