JAYAPURA – Para pelaku ekonomi lokal di Kampung Hiansip, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, dibangunkan sebuah galeri noken. Bangunan tersebut merupakan upaya kepolisian dalam mempertahankan noken sebagai hasil kerajinan khas Papua yang mendunia.
“Tas noken merupakan identitas sehingga harus dilestarikan,” kata Kapolres Jayapura AKBP Frederickus WA Maclarimboen, Selasa (22/4/2024).
Kunci bangunan tersebut diserahkan oleh Kapolres secara langsung kepada mama-mama kampung setempat. Ia menyebutkan alasan dibangunkanya galeri tersebut karena pengrajin noken memiliki peran besar dalam melestarikan warisan budaya Papua.
Kapolres mengharapkan, dengan keberadaan galeri noken tersebut akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pemasaran tas tradisional asli Papua itu. Sehingga, para pengrajin dan penjual dapat terberdayakan ekonominya melalui usaha tersebut.
“Noken harus bisa dikembangkan dan dimanfaatkan karena potensi dari tas noken menjadi sesuatu yang bernilai tambah dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat setempat,” ujarnya.
Bangunan tersebut juga sebagai bentuk apresiasi besar kapolres terhadap masyarakat dan para pengrajin noken. Pasalnya, masyarakat telah menjaga dan memperhatahankan keindahan warisan budaya tersebut hingga saat ini.
Sebagai informasi, noken merupakan tas tradisional yang terbuat dari serat kayu. Biasanya pengrajin memanfaatkan serat kayu nenduam, nawa, atau anggrek hutan dalam pembuatanya.
Pada tanggal 04 Desember 2014, noken telah ditetapkan sebagai hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO. Dengan begitu kita harus menjaga keunikan budaya asli Papua tersebut sampai kapanpun.
Penulis: Wahyu
Editor: Danu