SOLO – Warga Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali melakukan perbaikan jembatan secara swadaya. Inisiatif ini untuk memperbaiki jembatan yang sedang rusak. Tindakan ini dilakukan setelah beberapa kali keluhan masyarakat tidak mendapat respons dari pemerintah kabupaten setempat.
Kondisi jalan hingga jembatan Gandul cukup memprihatinkan. Kerusakan jalan itu dimulai dari Dusun Randu sampai Dusun Watu Gajah. Paling parah, aspal jalan mengelupas menyisakan batu-batu dan berlubang cukup dalam.
”Kemarin jam 08.15-an setelah nganter istri kan lewat jembatan itu. Sudah ramai-ramai, ada mobil bak terbuka bawa sapi itu terguling. Sapinya jatuh, tapi masih selamat. Evakuasinya lumayan, tapi untung pada membantu biar gak macet,” ujar warga Desa/Kecamatan Musuk, Yulianto, Minggu (21/4/2024).
Selain itu, jembatan Gandul sudah tak berbentuk karena mengelupas dan berlubang cukup dalam. Padahal jalan itu jadi alternatif utama masyarakat, apalagi saat pasar Sapi Jelok tiap pahing, ada kejadian mobil pengangkut sapi yang terguling akibat jalan rusak itu.
Kejadian mobil tak kuat menajak dan selip juga sering terjadi di Jembatan Gandul itu. Karena tak kunjung direspons, warga pun memperbaiki dengan cara disemen, sehingga hanya satu sisi yang bisa dilewati.
”Nggak kunjung diperbaiki, ya sudah kami swadaya saja,” ujar salah seorang warga Jelok, Paidi.
Jalan tersebut memang menjadi akses utama masyarakat, bahkan menjadi alternatif utama penunjang perekonomian warga. Pasalnya menjadi akses utama bagi masyarakat yang mengangkut sapi dan kambing ke Pasar Sapi.
”Rusaknya sudah lama, kami sudah minta perbaikan. Karena kondisinya seperti ini. Apa kudu nunggu sampai pada jatuh di sini to?,” keluhnya.
Sebelumnya, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Boyolali Joko Prasetyo mengatakan jembatan dan jalan di Dusun Randu, Jelok yang menghubungkan dengan Musuk tersebut memang diwacanakan masuk jalan kabupaten.
Hanya saja saat ini, alih status masih berproses dan belim final. Pihaknya masih melakukan penyusunan surat keputusan (SK) jalan.
”Baru wacana, ada rencana juga masuk (alih status menjadi jalan kabupaten), namun sampai saat ini belum final untuk penyusunan SK jalan kami (DPUPR). Sehingga saat ini masih (status jalan) desa,” jelasnya.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Habib