Kampung Umuaf, Satu-satunya Peserta ADWI 2024 dari Keerom

Tarian Kepala Panjang dan Tarian Kepala Pendek, saat ditampilkan dalam Festival Budaya Keerom pada tahun 2023, Sumber Foto: Dok. Kompas
Tarian Kepala Panjang dan Tarian Kepala Pendek, saat ditampilkan dalam Festival Budaya Keerom pada tahun 2023, Sumber Foto: Dok. Kompas

KEEROM – Kampung Umuaf atau yang dikenal dengan Kampung Ubrub berada di Distrik Web, Kabupaten Keerom. Kampung Umuaf, merupakan satu-satunya kampung di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua yang mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2024.

“Ini merupakan inisiatif kami sebagai anak-anak muda dari kampung. Kami bersyukur karena bisa didukung komunitas di Papua yang selama ini mendorong kampung-kampung mengikuti ADWI,” kata Santi Tuu, salah satu pemudi Kampung Umuaf, Senin (15/4/2024).

Kampung Umuaf berada di bagian timur perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (RI-PNG). Masuknya Kampung Umuaf sebagai salah satu peserta ADWI tahun 2024 tidak terlepas dari budayanya yang unik dan menarik.

Selain itu, pendaftaran Kampung Umuaf dalam ajang ADWI ini tidak terlepas dari semangat anak-anak muda di kampung. Komunitas Pacekreatif juga turut memberikan dukungan pada kampung tersebut.

“Sebelum ditutup tadi malam, kami sudah membantu daftarkan Kampung Umuaf sebagai satu-satunya kampung di Keerom yang mengikuti ADWI 2024,” ujar Billy Tokoro yang merupakan Koordinator Komunitas Pacekreatif.

Sementara itu, Santi yang merupakan Alumnus Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Cenderawasih ini bermaksud mempromosikan pariwisata yang ada di Kampung Umuaf. Tujuanya agar dikenal banyak masyarakat.

“Kami akan mendorong agar ke depannya bisa mempromosikan wisata budaya, salah satunya tarian kepala panjang dan kepala pendek yang sangat sakral dan memiliki nilai budaya yang sangat tinggi,” tuturnya.

Yang unik dari Kampung Umuaf, yaitu memiliki tarian kepala panjang dan kepala pendek. Tarian tersebut sering ditampilkan dalam Festival Budaya Keerom.

“Kami juga akan mendorong potensi wisata lainnya seperti Kali (Sungai) Em dan wisata alam lainnya, sehingga ke depannya bisa dikenal oleh para wisatawan nasional, bahkan internasional,” tutup Santi.

Penulis: Wahyu
Editor: Danu


Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *