TERNATE – Petani Kelurahan Fitu dan Gambesi, Kota Ternate, Maluku Utara, saat ini mengalami kesusahan mendapatkan pupuk organik. Kelangkaan Pupuk jenis urea itu berakibat pada turunnya hasil panen petani dalam beberapa bulan ini.
“Pupuk tong (kami) cari di sini tara dapa (tidak dapat). Sudah dua bulan lebih tanaman kami lambat panen, padahal ini kan bulan puasa, seharusnya stok pupuk harus ada,” kata Taib salah satu petani Fitu, Kamis (28/3/2024).
Mereka yang merupakan petani pandan dan kangkung keluhkan atas keterlambatan pertumbuhan tanamanya. Tak hanya itu, daun-daun pada tanaman mereka juga menguning karena kekurangan pupuk.
“Pokoknya kami rawat kangkung ini tidak ada pupuk panen sedikit, karena daun kuning dan lambat bertumbuh,” ucapnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Ratna yang merupakan petani Gambesi. Ia mengatakan dalam beberapa bulan ini mereka masih bertahan menggunakan pupuk jenis NPK, atau tiga macam. Namun pupuk tersebut sejak sebulan yang lalu juga alami kelangkaan.
“Tadi pagi pupuk jenis Tiga Macam sudah ada di kiosnya Ucup (di Kelurahan Gambesi). Tapi kami beli harus pake KTP dan difoto,” katanya.
Sementara itu, Ucup, penjual pupuk organik di Kelurahan Gambesi, menjelaskan, bahwa stok jenis UREA tahun ini tak masuk di Ternate. Adapun penyebabnya, ia mengatakan jika pihak dinas Terkait mungkin belum minta pasokan untuk masuk.
“Harga pupuk sekarang masih sama, yaitu Rp4000 per kilogram. Pupuk jenis NPK saja sejak satu bulan lalu juga stok pernah tidak masuk, baru masuk tadi pagi . Jadi yang tidak ada sekarang ini pupuk jenis UREA, pupuk itu yang petani kangkung cari di Ternate tidak dapat,” imbuhnya.
Penulis: Wahyu
Editor: Danu