PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus melakukan upaya penguatan ekonomi syariah dengan memberikan sertifikasi halal. Sertifikasi halal itu diberikan secara gratis kepada 1.000 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
PJ Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menyampaikan bahwa langkah ini sudah menjadi tanggung jawab untuk menjadikan Sumsel sebagai wilayah yang maju dengan program pemberdayaan ekonomi syariah di sektor kuliner, fashion, pariwisata dan sektor keuangan. Pasalnya, jumlah populasi di Sumsel 94% adalah muslim.
“Bantuan 1.000 sertifikasi halal gratis yang dibagikan di Sumsel tidak lain lantaran Sumsel memiliki potensi yang besar utamanya komoditas makanan dan minuman,” ungkapnya, Sabtu (30/3/2024).
Pemberian 1.000 sertifkasi halal merupakan langkah awal untuk menyokong perkembangan ekonomi syariah untuk keberlangsungan industry halal di Sumsel. Pemerintah akan bertanggung jawab merangkul pelaku UMKM untuk perluasan ekonomi syariah.
“Sertifikasi halal bagi UMKM di Sumsel disiapkan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Privinsi Sumsel,” ujarnya.
Fatoni menjelaskan kegiatan pemberian 1.000 sertifikasi halal kepada pelaku UMKM bertujuan untuk memajukan ekonomi syariah sekaligus masyrakat bisa menikmati kuliner halal.
“Selain kuliner, sektor warastra dan fashion juga berpotensi diberikan sertifikasi halal,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel Ricky P Ghozali menyampaikan kegiatan Syariah Festival Sriwijaya (SYAFARI) berlangsung di Atrium Palembang Indah pada 28-30 Maret 2024.
“Kami selalu berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) dan MUI untuk terus mendorong percepatan sertifikasi produk halal. Selain itu, BI Sumsel juga melakukan edukasi pengembangan ekonomi syariah kepada sejumlah pesantren dan mahasiswa guna memperkuat keuangan syariah. Sementara dalam penguatan penerapan halal lifestyle, kami mendorong pelaku ekonomi syariah untuk mengikuti berbagai kegiatan fashion show,” tuturnya.
Penulis: Attori Alfi Shahrin
Editor: Danu
