BATURAJA – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan terus melakukan upaya penurunan percepatan penyakit kekerdilan (stunting) melalui program Bebas Stunting (Best) yang tersebar di 18 puskesmas.
Penjabat (PJ) Bupati OKU, Teddy Meilwansyah di Baturaja, pada Rabu (27/3/2024) menyampaikan adanya program ini pemerintah mengajak untuk bahu membahu melakukan percepatan penurunan angka stunting, hingga targetnya di bawah 14 persen pada tahun 2024.
“Beberapa bantuan sudah terkumpul dan sudah mulai dibagikan kepada anak yang tergolong stunting,” tutur Teddy Meilwansyah.
Dalam program OKU Best ini sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jajaran Pemkab OKU diarahkan untuk mengumpukan bantuan berupa makanan tambahan dan telur sesuai dengan program tersebut.
Terdapat 262 anak stunting yang tersebar di OKU akan mendapatkan bantuan OKU Best. Bantuan ini tersebar ke 18 Puskesmas yang akan dilaksanakan selam enam bulan kedepan dengan pemberian makanan tambahan.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan OKU, Deddy Wijaya menjelaskan bahwa target nasional penurunan angka stunting di tahun 2024 dibawah 14 persen.
Menurut data nasional yang keluarkan oleh Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di OKU mengalami penurunan signifikan setiap tahunnya, pada tahun 2021 menyentuh 31 persen dan 2022 mencapai 19 persen.
“Untuk data tahun 2023 masih nunggu hasil dariSurvei Kesehatan Indonesia yang baru dilakukan riset,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pengukuran 18 puskesmas yang dilaporkan ke aplikasi EPPGBM Kemenkes , stunting di OKU jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional.
“Pada tahun 2022, angka stunting OKU sebesar 3,95 persen dan ditahun 2023 mengalami penurunan yakni 2,4 persen dengan jumlah 262 anak stunting.
Penulis: Attori Alfi Shahrin
Editor: Danu