PAPUA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Papua bakal memberikan dukungan bagi pengembangan kualitas desa wisata. Desa-desa tersebut akan dibantu dalam pembangunan toilet, homestay, gazebo maupun pondok wisata.
“Saat ini kita mengurus 9 kabupaten/kota sehingga tahun ini kami mulai petakan daya tarik wisata seperti di Supiori yang mulai terkenal saat ini yaitu Pulau Rani. Negeri 1000 Bakau di Waropen dan seni budayanya yang memikat,”beber Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Papua Napar Yoman, Kamis (21/3/2024).
Menurutnya pemprov sejauh ini telah mengembangkan desa wisata di Kampung Yoboi, Kampung Tobati dan Rhepang Muaif.
Napar melanjutkan, yang tidak kalah menarik ada Monumen Kasih atau Patung Yesus di Serui laut dan Teluk Sarawandori atau Teluk Karopai yang berada di kampung Sarawandori Serui.
“Ini akan kita dorong ke depannya karena mereka punya potensi yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Ia menyebutkan, bahwa tiga desa yang telah berhasil dikembangkan tersebut terletak di Kabupaten Supiori, Kepulauan Yapen dan Waropen. Sebagai pengembangan SDM, pihaknya akan mengawali dukungan dengan pelatihan dan sosialisasi tentang sadar wisata.
“Sejauh ini hanya di Biak yang masuk ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia-red). Sedangkan di Supiori, Kepulauan Yapen,Waropen dalam bentuk pelatihan. Setelah itu kita dapat informasi langsung di lapangan bahwa destinasi ini kebutuhannya ini maka nanti akan kami programkan di tahun berikut. Lewat pelatihan, kami langsung catat kebutuhan pelaku pariwisata seperti itu.” tuturnya.
Tak hanya itu, Napar juga menegaskan dukungan pemerintah akan diarahkan bagi desa wisata yang aktif secara kelembagaan. Sehingga pengelolaan seluruh daya tarik wisata dapat memberdayakan masyarakat desa/kampung itu sendiri.
“Bagaimana kemasannya, bagaimana promosinya sehingga ketika ada kunjungan wisatawan masyarakat menerima manfaat itu. Jadi nanti juga akan kita bentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sehingga semua ini ada yang menggerakkan dan bisa bermanfaat di masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Wahyu
Editor: Danu