TABANAN – Serangkaian upacara Pujawali Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Puseh Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan menggelar tradisi maboros atau berburu kijang. Kijang hasil buruan ini harus dalam kondisi hidup kemudian akan dijadikan sebagai sarana upacara.
“Maboros telah dilakukan krama pada Rabu (20/3) kemarin,” kata Perbekel Desa Padangan I Wayan Wardita, Kamis (21/3/2024).
Wardita mengatakan tradisi itu sudah dilakukan secara turun-temurun. Sehingga wajib dilakukan ketika upacara Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Puseh, Kecamatan Pupuan.
“Upacara Turun Kabeh ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali,” katanya.
Ia menjelaskan maboros yang sudah dilakukan itu dilaksanakan seharian penuh di sekitaran hutan lindung Gunung Batukaru. Krama yang melaksanakan maboros membawa sejumlah perlengkapan salah satunya jaring.
“Karena kijang hasil borosan ini didapat tidak boleh mati, harus dalam keadaan hidup. Sehingga kijang tersebut tidak boleh ditembak,” katanya.
Namun kata Wardhita, apabila tidak mendapatkan hewan kijang meskipun sudah dilakukan maboros, hewan tersebut bisa juga diganti dengan bebek.
“Kita Hindu ini kan fleksibel, jadi kalau tidak dapat bisa menggunakan daging bebek,” tegasnya.
Wardita menambahkan daging kijang ini akan disajikan sebagai sarana upakara. Bentukannya saat dihaturkan tidak utuh karena akan diolah menjadi sejumlah olahan.
“Tidak digunakan caru, namun daging ini akan diolah,” tandasnya.
Penulis : Fais
Editor : Habib