Stubondo – Pekerjaan proyek lapen di Desa Asembagus, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dinilai minim keterbukaan informasi publik. Proyek yang diketahui menggunakan Dana Desa itu membuat masyarakat geram karena Pemdes setempat tidak memasang papan informasi.
“Kegiatan ini diduga menggunakan Dana Desa tapi tidak ada papan informasi,” kata Aktivis Asembagus, Nofika Syaiful Rahman, Kamis (14/3/2024).
Nofika menilai, pekerjaan lapen yang dikerjakan oleh Pemdes Asembagus terkesan sembunyi-sembunyi. Ia menduga ada pnyelewengan dana dalam proyek tersebut.
Selain itu, kata Nofika, cara pemasangan batu juga tidak mengikuti juknis. Ukuran batu tidak sesuai dan jenis batunya ada batu padas dan batu apung yang digunakan.
“Penataan batu juga tidak mengikuti juknis, sehingga ketika diwales akan bergerak karena kurangnya batu pengunci,” jelas Nofika.
Ia mengaku sudah beberapa kali memberikan masukan dan pemberitahuan kepada Pemdes Asembagus, namun tidak direspons. Menurutnya, masyarakat perlu dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengawasan penggunaan dana desa.
“Hal ini untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan dengan tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, diperlukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah benar ada penyelewengan dana dalam proyek lapen di Desa Asembagus. Nofika berharap aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti laporan dari masyarakat.
“Dan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang bertanggung jawab jika terbukti melakukan pelanggaran, ” tandasnya.
Penulis: Moh. Mu’alim
Editor: Habib