Site icon Kolom Desa

Surya Smart Village: Solusi Menuju Kemandirian Desa Tertinggal

Uji coba Surya Smart sebagai solusi Kemandirian Desa Terpencil. Sumber Foto: siaranindonesia.com

Uji coba Surya Smart sebagai solusi Kemandirian Desa Terpencil. Sumber Foto: siaranindonesia.com

SUMATERA UTARA – Kurang meratanya pengembangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur telah menyebabkan beberapa desa menjadi daerah tertinggal.

 

Menurut laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2023, terdapat 185.622 rumah tangga di Indonesia yang masih tidak memiliki akses listrik.

 

Sebagai tambahan, Kementerian PUPR pada tahun 2022 mencatat bahwa 47.915 desa di Indonesia masih belum memiliki fasilitas sanitasi air yang memadai.

 

Kondisi tersebut dipercaya disebabkan oleh sulitnya akses ke daerah pedesaan yang terpencil, sehingga pembangunan menjadi sulit dilaksanakan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada tahun 2023 mendorong upaya untuk meningkatkan kemandirian desa sebagai bagian dari upaya mencapai visi desa yang sejahtera.

 

“Mereka sedang mengembangkan program bernama Surya Smart Village untuk mencapai kemandirian desa. Program ini berfokus pada peningkatan infrastruktur di Desa Barengkok, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, termasuk pengembangan dan manajemen perangkat penerangan serta teknologi alber atau Alarm Anti Luber,” jelas Agung Raka Ramaputra, seorang mahasiswa dari Universitas Pertamina (UPER) jurusan Teknik Logistik, Rabu (13/3/2023).

 

Bersama rekan kerjanya, Yoel Fajar Sinaga dari program studi Teknik Elektro, serta dengan bimbingan dari Adita Utami, seorang dosen di Program Studi Teknik Sipil UPER, mereka berhasil mendapatkan pendanaan melalui program sociopreneurship Innovillage yang diselenggarakan oleh Telkom Indonesia.

 

“Meskipun berada di wilayah kawasan metropolitan Jakarta dan sekitarnya, Desa Barengkok yang terletak di daerah Bogor masih harus menghadapi tantangan dalam hal fasilitas sanitasi dan penerangan. Sekitar 40 rumah masih kekurangan fasilitas yang memadai. Keterbatasan tersebut menjadikan kami berinisiasi untuk membangun solar panel dan juga penampungan air bersih,” lanjut Agung.

 

Keterbatasan akses terhadap infrastruktur, termasuk pencahayaan yang tidak memadai, menyebabkan Desa Barengkok masuk dalam kategori 181 desa tertinggal di sekitar daerah aliran Sungai Citarum. Namun, meskipun demikian, Desa Barengkok memiliki potensi alam yang sangat besar karena lokasinya yang terletak di perbukitan dan dikelilingi oleh hutan alami.

 

“Dalam penelitian yang kami lakukan di Desa Barengkok, kami menemukan potensi besar dalam pemasangan panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik. Rencananya, kami akan memasang sebanyak 5 panel surya di daerah perbukitan yang dapat menerima sinar matahari secara langsung. Selain itu, karena desa tersebut dikelilingi oleh hutan, Desa Barengkok juga memiliki potensi air bersih yang melimpah karena hutan membantu dalam sirkulasi air. Karena alasan ini, kami juga berencana untuk membangun infrastruktur penampungan air bersih,” tambah Yoel.

 

Adita menuturkan, program sosial di Desa Barengkok dilakukan sejak awal Januari hingga akhir Februari 2024.

 

“Total dana sekitar 12 juta rupiah, seluruh tim telah berhasil memasang penerangan jalan menggunakan panel surya berkekuatan 400 watt di 4 lokasi utama di desa. Mereka juga menerapkan teknologi Alber pada penampungan utama air bersih desa. Selama 3 bulan ke depan, tim akan terus memantau dan mengikuti perkembangan proyek yang telah dilaksanakan,” ujar Adita.

 

Rektor Universitas Pertamina, Wawan Gunawan A. Kadir, menyebut pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan menjadi salah satu fokus Universitas.

 

“Program Surya Smart Village, yang diprakarsai oleh dosen dan mahasiswa, merupakan ilustrasi dari fokus universitas pada teknologi energi terbarukan. Kami terus mendukung inisiatif ini melalui pusat keunggulan, dengan tujuan menghasilkan lulusan yang terampil dalam mengatasi masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Melalui program bimbingan karir Lulusan Merah Putih, alumni kami telah berhasil diterima di berbagai industri, termasuk grup Pertamina,” pungkasnnya.

 

 

Penulis: Attori Alfi Shahrin
Editor: Danu

Exit mobile version