PASURUAN – Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, terdapat 11 desa terdampak banjir. Disebutkan ketinggian air mencapai 1,75 meter.
“11 desa itu berada di 3 kecamatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, Senin (11/3/2024).
Sugeng mengatakan di Kecamatan Grati, desa terparah adalah Desa Kedawung Kulon dengan ketinggian air mencapai 175 sentimeter.
“Data kami saat ini paling parah itu Dusun Kebrukan, Grati dan Toyaning, Rejoso,” ujar Sugeng.
Ia menjelaskan, sementara di Kecamatan Winongan, desa-desa yang terendam banjir adalah Prodo, Bandaran, Lebak, Sruwi, Winongan Lor, dan Winongan Kidul. Banjir di wilayah ini sudah berangsur-angsur surut dengan ketinggian rata-rata 30-40 sentimeter.
“Di Kecamatan Rejoso, banjir masih menggenangi Desa Arjosari, Toyaning, Patuguran, dan Jarangan. Ketinggian air berkisar antara 50-100 sentimeter,” ujarnya.
Sugeng menambahkan, pemerintah Kabupaten Pasuruan membantu warga membersihkan desa dari sisa-sisa banjir. Bantuan logistik dan peralatan seperti sorokan dan alat berat juga disediakan.
“Kerja bakti ini diinisiasi sebagai respons cepat terhadap dampak banjir yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur dan rumah-rumah warga,” jelasnya.
Sementara itu, Imam Suyuti (27), warga sekitar berharap banjir tidak lagi melanda desa mereka. Warga ingin menjalankan ibadah puasa dengan tenang tanpa memikirkan ancaman banjir.
Warga bahu membahu memasang sandbag di sepanjang bantaran sungai. Hal itu karena tanggul di beberapa lokasi jebol.
“Supaya air tidak masuk ke rumah-rumah, maka kami pun bahu membahu membuat sandbag dan kami pasang di pinggiran tanggul yang jebol,” ujar Imam.
Penulis: Moh. Mu’alim
Editor: Habib