Site icon Kolom Desa

Buah Desa, Inovasi Pertanian Berkelanjutan Desa Bhuana Jaya

Buah Desa, Inovasi Pertanian Berkelanjutan Desa Bhuana Jaya

Salah satu produk hasil inovasi buah desa. Sumber: Istimewa

Pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai proses transformasi sosial. Pelaksanaannya tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan status dan kesejahteraan petani, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Salah satu wujud pembangunan pertanian yang dapat dijadikan rujukan yakni inovasi Buah Desa di Desa Bhuna Jaya. 

 

Inovasi Buah Desa merupakan peningkatan produktivitas pertanian dengan menggunakan varietas buah yang memiliki ketahanan terhadap serangan hama, serta lebih bisa beradaptasi terhadap perubahan iklim. Inovasi ini sejalan dengan kebutuhan para petani yang tengah menghadapi tantangan perubahan iklim. Terlebih pada dasarnya Desa Bhuana Jaya Memiliki lahan pertanian yang cukup subur. 

 

Selanjutnya, Desa yang berada di bagian wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar) ini awalnya merupakan lokasi transmigrasi. Karena itu, mayoritas penduduk yang menempati Desa Bhuana Jaya berlatar belakang sosial beragam. Beberapa suku yang ada diantaranya terdiri dari suku Jawa 70 persen, Sunda 20 persen, warga lokal seperti Dayak, Kutai dan Banjar sekitar 9 persen serta Bugis sekitar 1 persen.

 

Mempercepat Pembangunan Pertanian 

 

Kepala Desa Bhuana Jaya Frend Effendy menuturkan, inovasi Buah Desa dapat mempercepat pembangunan pertanian dan dapat menjaga stabilitas ekosistem lingkungan. Semua masyarakat terlibat, sehingga interaksi antara organisme dan komponen biotik berjalan dengan seimbang. 

 

“Inovasi Buah Desa memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi pertanian,” tuturnya. 

 

Buah Desa merujuk pada produk-produk pertanian yang dihasilkan oleh petani di desa. Produk-produk ini meliputi berbagai macam buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan hasil pertanian lainnya. Produk buah desa dihasilkan oleh petani dengan menggunakan metode pertanian tradisional dan tanpa menggunakan bahan kimia sintetik. 

 

“Buah desa seringkali memiliki kualitas yang baik dan rasa yang autentik karena ditanam dengan menggunakan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ungkap Frend. 

 

Ia mengungkapkan beberapa metode inovatif yang dijalankan diantaranya metode tanaman tumpangsari, penggunaan teknologi pertanian seperti sistem irigasi cerdas, monitor tanaman otomatis, dan penggunaan pupuk organik, pemupukan mikroba dan pemanfaatan bahan organik. 

 

“Dengan penerapan metode-metode inovatif dan teknologi terkini, petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dan meningkatkan produktivitas tanaman mereka,” terang Frend. 

 

Hasilkan Beberapa Produk Unggulan

 

Frend Effendy mengatakan, pihaknya telah berhasil mengimplementasikan sejumlah inovasi turunan dalam pengolahan yang menghasilkan produk-produk unggulan. Berikut adalah beberapa inovasi yang telah dilakukan:

 

Pembuatan Selai Buah

Salah satu inovasi turunan yang pertama kali dilakukan di Desa Bhuana Jaya adalah pembuatan jam buah. Buah-buah segar dari kebun desa diolah menjadi selai buah yang lezat dan dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan jam buah yang berkualitas tinggi. 

 

Inovasi ini memberikan nilai tambah pada buah-buah yang sebelumnya hanya dijual sebagai buah segar. Jam buah dihasilkan dalam berbagai varian rasa, seperti strawberry, mangga, dan durian, yang membuatnya semakin diminati oleh masyarakat.

 

Pengembangan Produk Olahan Buah Beku

Desa Bhuana Jaya juga melakukan inovasi dalam pengolahan menjadi produk olahan beku. Buah-buah yang telah dipetik dan diproses segar langsung diolah dengan metode pembekuan cepat untuk menjaga kualitasnya. 

 

Produk olahan buah beku ini sangat praktis dan awet sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat dalam jangka waktu yang lebih lama. Beberapa produk olahan buah beku yang dihasilkan adalah jus buah beku, es krim buah, dan smoothie buah.

 

Pengemasan Buah dengan Teknologi Vacuum Sealer

Dalam proses ini, udara di dalam kemasan buah dihisap secara menyeluruh sehingga membuat buah tetap segar dan tahan lama. Vacuum sealer juga membantu mengurangi risiko kontaminasi dan kerusakan pada buah selama proses pengiriman. Dengan menggunakan inovasi ini, Desa Bhuana Jaya dapat mengirimkan produk buahnya ke berbagai daerah dengan kualitas yang terjaga.

 

Ciptakan Lapangan Pekerjaan Lebih Luas

 

Dampak dari inovasi ini cukup dirasakan oleh masyarakat. Frend menyebutkan beberapa kemajuan yang ada di desanya dengan adanya pengolahan buah tersebut. Dimulai dari peningkatan pendapatan desa, penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat hingga pelestarian buah lokal. 

 

Frend mengatakan, sebelumnya, buah-buah segar hanya dijual dalam bentuk utuh dan kurang memberikan nilai tambah. Namun, dengan pengolahan buah menjadi produk-produk olahan berkualitas tinggi, desa dapat mendapatkan pendapatan yang lebih besar. Dalam proses pengolahan itu juga, dibutuhkan SDM yang lebih banyak. Sehingga, pemerintah desa dapat memberikan kesempatan kerja bagi penduduk lokal dan mengurangi tingkat pengangguran.

 

Tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, inovasi buah desa juga membantu melestarikan lingkungan di Desa Bhuana Jaya. Dengan mengandalkan teknik pertanian yang berkelanjutan, petani di desa ini berhasil mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan. Mereka juga melakukan penanaman kembali dan konservasi tanah untuk mencegah erosi dan kerusakan habitat alami.

Exit mobile version