TAKALAR – Ratusan massa yang mengatasnamakan dari Kerukukan Keluarga dan Masyarakat Desa Kadatong (KKM-DK) geruduk Polres Takalar dan Kejaksaan Negeri Takalar. Aksi tersebut dilakukan akibat hasil penyelidikan Polres Takalar yang diduga tidak profesional dan tidak mengedepankan prinsip kepastian hukum dalam menangani dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di Desa Kadatong.
“Kami menantang penyidik Polres Takalar untuk melakukan uji kebohongan dengan menghadirkan saksi ahli Poligraf dan menantang Kepala Kejari Takalar untuk profesional dan mengedepankan prinsip keadilan dan kepastian hukum dalam menangani dugaan Kasus pelecehan seksual yang terjadi di Desa Kadatong, Kecamatan Galesong Selatan,” ungkap Jenderal Lapangan KKM-DK, Qadri Makkarasang, Rabu (27/12/2023).
Ia menegaskan bahwa berdasarkan dari informasi yang dihimpun dari masyarakat, ada data yang dianggap tidak relevan dengan keterangan saksi yang disampaikan kepada penyidik. Selain itu, ia juga meminta dan menantang Kapolda Sulsel untuk menegakkan Supremasi Hukum di Sulawesi Selatan khususnya di Butta Panrannuang Kabupaten Takalar.
“Apabila tuntutan kami tidak disikapi maka kami akan melakukan lagi unjuk besar-besaran di Depan Polres Takalar, Kejari Takalar dan Polda Sulsel,” tutup Qadri.
Penulis: Erdhi
Editor: Rizal