BULUNGAN – Terdapat 11 Desa di wilayah kalimantan yang menjadi lokus pembangunan IKN. Salah satu diantaranya merupakan desa terpencil yaitu desa Long pelaban dan Long Lejuh yang terancam ditenggelamkan demi PLTA untuk Kawasan industri dan IKN.
“Tujuan dari proyek itu bukan untuk menyediakan listrik bagi warga, melainkan untuk mengaliri proyek Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang digadang-gadang pemerintah akan menjadi kawasan industri hijau “terbesar di dunia”. Ujar peneliti dari TrendAsia Zakki Amali, Rabu (27/12/2023).
Kedua desa tersebut nyaris tidak tersentuh pembangunan dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu pemicunya adalah lokasinya yang begitu terpencil dan sulit dijangkau.
Ketika pembangunan kawasan industri dan IKN berlangsung, masyarakat Desa Long Peleban akan menjadi pihak yang paling berkorban dan dirugikan. Karena kehilangan desa, yang berarti juga kehilangan sumber penghidupan, peninggalan nenek moyang, serta tradisi.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Gubernur DKI jakarta Anis Baswedan menilai, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dilakukan di Pulau Kalimantan bukanlah suatu yang harus menjadi prioritas.
“Ketika kita bicara soal pembangunan, pikirkanlah pembangunan untuk satu pulau, untuk seluruh penduduk di pulau ini, bukan hanya satu lokasi, seakan-akan semua mendapatkan sesuatu,” kata Anies.
Sehingga manfaat atas pembangunan ini tidak dirasakan masyarakat secara luas. Sementara itu, kebijakan pembangunan IKN ini dianggap tidak mengubah nasib masyrakat.
Penulis : Devi arp
Editor : Muklis