MAJALENGKA – Desa Wisata Bantaragung berada di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, berada di kaki gunung Ciremai. Desa ini memiliki asal-usul yang legendaris.
Mulanya, Desa Bantaragung bernama Desa Babakan Keboncau, Desa ini telah berdiri sejak tahun 1.200-an. Konon, saat itu kondisi desa tidak kondusif, banyak kriminalitas dan penjarahan yang terjadi. Hingga akhirnya Pangeran Timbang Pinayungan berhasil mengatasi gangguan keamanan Desa. Ia pun dinobatkan sebagai Kepala Desa pertama di Bantaragung.
Tak hanya kaya akan sejarah, Desa Bantaragung juga memiliki banyak spot wisata yang cukup banyak. Desa ini menyuguhkan banyak objek wisata. Masyarakat pun mulai mengelola potensi wisata secara profesional terhitung sejak 2016 silam.
Potensi lainnya, yaitu kondisi tanah di Desa yang masih subur. Uniknya, masyarakat setempat memiliki pola pertanian berupa Tani Hayati. Praktiknya, pertanian dijalankan dengan memprioritaskan untuk menjaga ladang tetap aman dari zat berbahaya.
Memiliki Spot Destinasi Alam Perbukitan
Desa Bantaragung memiliki spot wisata bukit yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Destinasi berupa dataran tinggi yang terkenal di Desa Bantaragung disebut dengan Bukit Batu Semar. Penyebutan tersebut terjadi lantaran kontur daratanya mayoritas berupa batu besar mirip dengan tokoh ‘semar’.
Wisatawan yang datang ke Desa Bantaragung untuk datang ke Bukit Batu Semar akan diperlihatkan dengan pemandangan yang indah. Salah satu gambaran yang dapat dipandang oleh wisatawan lantaran lokasinya yang menghadap langsung dengan Gunung Ciremai.
Wisatawan akan melihat keindahan ciptaan tuhan dari Bukit Batu Semar sembari mengabadikan momen saat berada di lokasi tersebut. Kebebasan untuk berswafoto, membuat video kreatif sangat diperbolehkan, sehingga pengunjung dapat berbagi momen bahagianya ke teman di media sosialnya.
Terdapat Destinasi Wisata Berbasis Ekologi
Selain memiliki Buki dengan pemandangan Gunung Ciremai yang Indah. Desa Bantaragung juga memiliki destinasi wisata ekologi yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan yang singgah di desa itu.
Destinasi wisata ekologi yang terkenal di Desa Bantaragung termasuk golongan bauan. Batuan yang dapat dimanfaatkan oleh warga setempat itu bernama asahan.
Wisatawan yang datang ke titik lokasi itu, akan dimanjakan dengan pemandangan batuan vulkanik dari dekat. Tumpukan batu yang berjejer merupakan pemandangan yang tidak asng bagi wisatawan saa berkunjung ke lokasi tersebut.
Wisatawan dapat berjalan menyusuri kumpulan Batu Asahan itu untuk menikmati keseluruhan spot wisata alam itu. Wisatawan juga dapat mengabadikan momen dengan berswafoto, dengan menggunakan Batu Asahan sebagai latar belakangnya.
Wisatawan dapat Menginap di Desa Bantaragung dengan Berkemah
Desa Bantaragung memiliki lingkungannya bersih, dan sejuk, serta cocok untuk detox tubuh yang tercemar akibat polusi udara.Bagi wisatawan yang tinggal di perkotaan cocok untuk menyempatkan datang ke Desa Bantaragung.
Desa Bantaragung memiliki destinasi wisata yang pas untuk menikmati kesejukan itu, terutama saat sore dan pagi hari. Wisatawan dapat melakukan perkemahan dengan menginap di lokasi hutan yang ada di Desa Bantaragung.
Tempat Perkemahan yang wajib disinggahi oleh wisatawan di Desa Bantaragung bernama Buper Awilega. Lokasinya dijamin masih asri, lantaran disekeliling tanah lapangnya masih ditumbuhi pohon pinus yang memberikan sensasi sejuk saat berada di lokasi itu.
Terdapat Pemandangan Terasering Persawahan dan Air Terjun
Wisata alam yang benar-benar tradisional dan saat ini masih ada di Desa Bantaragung yakni bernama Ciboer Pass. Destinasi wisata buatan ini merupakan lahan persawahan milik warga yang dibuat sengkedan.
Kotur tanah yang memiliki pandai berundak tentu dari kejauhan nampak indah di samping hijaunya daun dari tanaman sawah. Wisatawan yang dingin menikmati keindahan persawahan itu, dapat berjalan menyusuri batas-batas lahan yang dibuat bertingkat itu agar terasa sensasi berada di pedesaan.
Berjalan tidak jauh dari lokasi lahan sawah dengan ornamen terasering. Wisatawan akan disuguhkan dengan wisata air terjun dengan aliran air yang memberikan ketenangan bagi yang mendengarnya.
Air yang masih jernih dan terasa dingin saat disentuh cocok digunakan untuk berendam . Wisatawan akan merasakan rileksnya tubuh, setelah menyentuh air yang bersuhu rendah itu dari penatnya rutinitas sehari-hari.
Pengelolaan Desa Wisata Bantaragung
Desa Wisata Bantaragung dikelola oleh Pokdarwis Bantaragung. Keanggotaan yang keseluruhan berasal dari Desa Bantaragung, tentu memberi kesempatan bagi warga setempat lebih sejahtera dengan adanya pariwisata di wilayahnya.
Pemerintah Desa (Pemdes) Bantaragung juga turut andil terhadap pemajuan potensi wisata yang ada di kawasannya. Salah satu tindakan yang dilakukan dengan menerbitkan SK Pokdarwis dan memberi pelatihan pengelolaan wisata bagi warganya yang terlibat di sektor pariwisata.
Pemkab Majalengka juga turut memberikan dukungan bagi Desa Wisata Bantaragung. Salah satu dukungan itu dengan terbitnya SK Desa Wisata, dan turut mengenalkan wisata yang ada di berbagai platform yang dimiliki oleh pemda tersebut.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) memberi dukungan agar desa wisata memiliki daya saing. Bentuk dukungan yang dilakukan yakni dengan mengadakan Lomba Desa Wisata Nusantara.
Kementerian Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif juga turut andil memberi apresiasi terhadap desa wisata di Indonesia agar terus berinovasi dan maju. Bentuk penghargaan yang diberikan bertajuk Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Desa Wisata Bantaragung buka setiap hari jam 08:00 sampai 17:00 WIB. Wisatawan yang ingin kemah menikmati sensasi matahari terbit, dan terbenam atau berwisata di luar jam operasional, dapat melapor terlebih dahulu ke pihak pengelola.
Harga Tiket yang ditujukan untuk wisatawan yang datang oleh pengelola berkisar Rp 15 ribu untuk setiap destinasi wisatawan. Pengunjung juga dapat menikmati paket wisata keseluruhan destinasi yang ada dengan hanya membayar Rp 100 ribu.
Wisatawan yang ingin menginap di Desa Bantaragung. banyak sekali pilihan rumah singgah (Homestay). Harga sewa kamar semalam, berkisar Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu.
Rute Menuju Desa Wisata Bantaragung
Wisatawan yang tinggal di wilayah Kabupaten Majalengka dapat menuju ke Desa Wisata Bantaragung dengan menggunakan mobil. Jarak antar keduanya yakni 24 km dengan waktu tempuh 1,5 jam.
Wisatawan yang berasal dari luar Kabupaten Majalengka. Perjalanan dapat dilakukan terlebih dahulu ke Kota Majalengka terlebih dahulu, atau langsung ke Desa Bantaragung. Bagi wisatawan yang singgah di Kota Majalengka terlebih dahulu, perjalanan dilanjut ke Desa Bantaragung.
Bagi wisatawan yang berasal dari luar Provinsi Jawa Barat, ataupun Pulau Jawa. Perjalanan dapat dapat dilakukan dengan transportasi udara. Wisatawan dapat menuju ke Bandar Udara (Bandara) terdekat yang menerima rute ke Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Sesampainya di Jawa Barat, dari Bandara Internasional Kertajati wisatawan harus untuk melanjutkan perjalanan menuju Desa Wisata Bantaragung, yang berjarak 51 km. Wisatawan dapat menggunakan mobil untuk menuju ke lokasi wisata dengan waktu tempuh 1,5 jam.
Pengunjung Desa Wisata Bantaragung
Desa Wisata Bantaragung setiap tahun selalu dikunjungi oleh wisatawan baik daerah, maupun nasional. Pada tahun 2019, jumlah pengunjung Desa Wisata Bantaragung yang mencapai 5 ribu orang.
Pengunjung Desa Wisata Bantaragung mengalami penurunan pada tahun 2020. Tercatat jumlah wisatawan di tempat itu menjadi 4 ribu orang.
Pengunjung Desa Wisata Bantaragung kembali mengalami naik pada tahun 2021. Tercatat jumlah wisatawan yang datang mencapai 6 ribu orang.
Kenaikan wisatawan kembali terjadi di Desa Wisata Bantaragung pada tahun 2022. Tercatat jumlah pengunjung yang datang di tempat itu mencapai 8 ribu orang.
Omset Desa Wisata Bantaragung
Omset Desa Desa Wisata Bantaragung terbilang cukup baik. Pada tahun 2019, Desa Wisata itu mendapat keuntungan mencapai Rp 30 juta.
Kendati omset Desa Wisata mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat adanya wabah Covid-19. Destinasi yang ada di desa tersebut masih menghasilkan keuntungan mencapai Rp 25 juta.
Omset Desa Wisata Bantaragung kembali naik pada tahun 2021. Jumlah keuntungan itu bahkan mencapai Rp 35 juta.
Keuntungan kembali terjadi pada tahun pada tahun 2022. Bahkan keuntungan di tahun itu mencapai Rp 50 juta.