KOTAWARINGIN BARAT – Desa Wisata Pasir Panjang berada di Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Penduduknya yang masih memegang teguh Budaya Tradisional, kebiasaan tersebut cocok dikunjungi bagi pecinta wisata zaman lampau.
Desa Pasir Panjang juga Tergolong daerah yang toleran bagi penduduknya. Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya rumah ibadah berupa Masjid, Gereja dan Balai Hindu Kaharingan.
Mayoritas warga Desa Pasir Panjang dihabiskan dengan berkebun, Tanaman yang dibudidayakan mayoritas beragi jenis palawija, seperti kacang, dan jagung. Bukan hanya itu hutan, keberadaan hutan desa yang masih terjaga, banyak warga yang memanfaatkan untuk mencari hasil tanaman yang tumbuh dengan liar.
Beragam kekayaan budaya dan alam yang ada di Desa Pasir Panjang membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat melirik untuk dijadikan kawasan wisata. Sejak tahun 2017, Warga Desa Pasir Panjang mulai berbenah dan aktif mengelola destinasi wisata yang dimiliki.
Desa Wisata Pasir Panjang resmi ditetapkan jadi Desa Wisata oleh Pemkab Kotawaringin Barat pada tahun 2019. Hingga saat ini, berbagai destinasi wisata dan telah dibuka yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan yang datang.
“Semoga destinasi wisata di Desa Pasir Panjang diperhatikan oleh Pemerintah,” ucap pengelola Desa Wisata Pasir Panjang, Sugeng Riadi pada Senin (11/12/2023).
Memiliki Bangunan Adat Tradisional yang Masih Terjaga
Desa Wisata Pasir Panjang terkenal dengan wisata Budaya Tradisionalnya. Bentuk Kekayaan adat itu yang masih dapat dikunjungi hingga saat ini itu berupa bangunan. Bangunan yang terkenal, dan layak untuk dikunjungi oleh wisatawan bernama Rumah Betang dan Balai Hindu Kaharingan.
Rumah Betang merupakan tempat tinggal tradisional ciri khas dari Suku Dayak. Bentuk Rumahnya memiliki corak dengan cat alami dari warna asli kayu yang digunakan yakni coklat.
Rumah Betang mayoritas dibuat panggung, sehingga posisinya lebih tinggi dari daratan. Wisatawan dapat merasakan sensasi berada di ketinggian saat berada di nagunan itu, saat melihat lingkungan sekitar.
Balai Hindu Kaharungan merupakan bangunan tradisional lain yang masih terjaga dengan baik di Desa Pasir Panjang. Seperti namanya, tempat itu difungsikan sebagai rumah ibadah suku dayak yang menganut Agama Hindu. Kendati kuno, ornament modern tersebut juga terlihat di tempat ibadah ini.
Terdapat Taman Nasional Pasir Panjang
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Pasir Panjang tidak hanya merasakan sensasi tradisional masyarakatnya. Keberadaan Hutan Pasir Panjang sebagai bagian dari TN Tanjung Puting merupakan destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh pengunjung.
Huan Desa Pasir Panjang terbilang masih asri. Berbagai pohon besar tumbuh subur dan kesejukan akan dirasakan oleh wisatawan yang datang. Saat berada di hutan desa tersebut wisatawan dapat melihat fauna khas di kawasan itu.
Wisatawan dapat melihat Orang Utan yang bergelantungan di Pohon TM Tanjung Puting. Pengunjung juga dapat melihat hewan primata itu secara dekat dengan berkunjung ke Balai Orang Utan yang sudah tersedia, dan lokasinya tidak jauh dari hutan desa.
Terdapat Destinasi Wisata Air
Desa Wisata Pasir Panjang juga memiliki destinasi wisata air yang juga memiliki keindahan tersendiri. Destinasi tersebut terdiri dari Pemandian Air Merah dan Jurung Tiga. Kedua destinasi itu menawarkan wisata dengan konsep semi modern. Lanaran, disekitar danaunya terdapat berbagai bangunan modern.
Bangunan yang mirip dengan saung, terbuat dari kayu itu dapat digunakan oleh wisatawan untuk bersantai. Sembari bersantai, pengunjung juga dapat menikmati kudapan yang dijual di area wisata air.
Wisatawan juga dapat berjalan menyusuri kawasan wisata air dengan rute yang sudah disiapkan oleh pengelola. Rute yang lewat diatas air tentu menjadi keseruan tersendiri bagi wisatawan.
Pengelolaan Desa Wisata Pasir Panjang
Desa Wisata Pasir Panjang dikelola oleh Pokdarwis Pasir Panjang. Kelompok yang beranggotakan mayoritas warga Desa Pasir Panjang ini setiap harinya merawat dan memberi pelayanan dengan baik tiap wisatawan yang datang.
Pemerintah Desa (Pemdes) Pasir Panjang turut mendukung jalanya pariwisata di kawasannya. Bentuk dukungan tersebut dilakukan dengan memberi SK pada Pokdarwis Pasir Panjang dan memberi pelatihan terhadap warga yang andil dalam pengembangan wisata.
Pemkab Kotawaringin Barat juga melalui Dinas Pariwisata memberi dukungan terhadap Desa Wisata Pasir Panjang. Bentuk dukungan itu berupa penerbitan SK Desa Wisata dan turut membantu promosi di setiap event yang diselenggarakan.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa, PDTT dan Transmigrasi) memberi dukungan agar desa dapat meningkatkan layanan pariwisatanya. Bentuk dukungan itu dikemas dengan mengadakan Lomba Desa Wisata Nusantara.
Kementerian Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberi apresiasi turu memberi apresiasi bagi desa wisata yang aktif berinovasi. Penghargaan yang diberikan iu bertajuk Anugerah Desa Wisata Nusantara (ADWI).
Jam Operasional dan Harga Tiket Desa Wisata Pasir Panjang
Desa Wisata Pasir Panjang memiliki banyak sekali destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Pengelola membuka destinasi wisatanya setiap hari dari jam 08.00 sampai 17.00 WIB. Wisatawan dapat berkunjung melebihi jam itu, dengan lapor ke pengelola terlebih dahulu.
Beragamnya destinasi wisata di Desa Pasir Panjang, membuat wisatawan diharuskan membayar setiap wisata yang dikunjungi. Harga spot wisata yang ada di Desa Pasir Panjang tidak terlalu mahal, wisatawan hanya diharuskan membayar Rp 10 ribu.
Wisatawan yang ingin merasakan menginap di Rumah Adat Betang. Tidak perlu membayar mahal, hantaran biaya penginapan untuk satu malam berkisar Rp 150 ribu.
Rute Menuju Desa Wisata Pasir Panjang
Wisatawan yang beralamat di Kabupaten Kotawaringin Barat, wisatawan dapat menempuh perjalanan darat dengan menggunakan mobil. Jarak antara Desa Wisata Pasir Panjang dan Kotawaringin Barat 13 km, dengan waktu tempuh 16 menit.
Wisatawan yang berasal dari luar Kabupaten Kotawaringin Barat, dapat melakukan perjalanan terlebih dahulu ke kota itu. Selanjutnya melanjutkan perjalanan kembali menuju e Desa Pasir Panjang.
Bagi wisatawan yang berasal dari luar Provinsi Kalimantan Tengan, maupun Pulau Kalimantan. Perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan perjalanan udara.
Wisatawan menuju ke Bandara Udara (Bandara) terdekat, yang menerima rute ke Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sesampainya di Bandara Iskandar, Perjalanan dilanjut ke Desa Pasir Panjang. Kedua kota itu berjarak 11 km, yang dapat ditempuh selama 22 menit dengan mobil.
Pengunjung Desa Wisata Pasir Panjang
Wisatawan yang datang ke Desa Wisata Pasir Panjang setiap tahunya selalu ada. Tahun pertama, setelah mendapat SK Desa Wisata dari Bupati, pengunjung yang datang mencapai 5 ribu jiwa.
Wisatawan Desa Wisata Pasir Panjang naik pada tahun 2020. Jumlah kunjungan di tempat wisata itu mencapai 6 ribu jiwa.
Kenaikan pengunjung kembali terjadi pada tahun 2021. Wisatawan yang datang ke Desa Wisata Pasir Panjang tembus di angka 7 ribu jiwa.
Puncak kunjungan ke Desa Wisata Pasir Panjang terjadi pada tahun 2022. Jumlah wisatawan yang datang bahkan mencapai 8 ribu jiwa.
Omset Desa Wisata Pasir Panjang
Desa Wisata Pasir Panjang setiap tahunya dapat meningkatkan perekonomian dan penghasilan bagi desa. Tecatat, pada tahun 2019 omset yang dihasilkan dari sektor wisata mencapai Rp 300 juta.
Omset Desa Pasir Panjang dari sektor pariwisata mengalami kenaikan pada tahun 2020. Pengelola mencatat keuntungan yang didapat mencapai Rp. 320 juta.
Kenaikan pendapatan dari sektor pariwisata di Desa Pasir Panjang kembali terjadi pada tahun 2021. Keuntungan yang diperoleh pada waktu itu, tembus Rp. 330 juta.
Pendapatan Desa Pasir Panjang dari sektor pariwisata kembali naik pada tahun 2022. Pengelola mencatat jumlah kunjungan mencapai Rp. 350 juta.