Pawon Urip Perkuat Ketahanan Pangan Desa

Pawon Urip menjadi terobosan unggul PKK Lumajang dalam menjaga ketahanan pangan dan giat gotong royong. Pawon Urip ini adalah program yang memanfaatkan lahan kosong warga untuk ditanami sayur mayur, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Program ini diproyeksikan mampu membedah potensi desa dan memaksimalkan SDM masyarakat Lumajang.
Pawon Urip di Desa Kraton, Kecamatan Yosowilangun. Sumber foto: Dokumentasi Pemkab Lumajang

LUMAJANG – PKK Kabupaten Lumajang memiliki inovasi yang dibangun untuk menumbuhkan spirit warga desa. Inovasi ini dimulai dari kelompok masyarakat terkecil seperti tetangga untuk social recovery pasca pandemi Covid-19. Inovasi tersebut bernama Pawon Urip. 

 

Pawon Urip merupakan program ketahanan pangan masyarakat desa di Lumajang dengan memanfaatkan lahan kosong yang akan ditanami sayur mayur untuk memenuhi kebutuhan dapur warga. Program ini diproyeksikan mampu membedah potensi desa dan memaksimalkan SDM masyarakat. 

 

Keberadaan Pawon Urip di masyarakat tersebut dinilai berpengaruh dan mendukung program-program Pemerintah Kabupaten Lumajang, salah satunya mendukung gebrakan “Susi Pasti” yang berhasil meraih top inovasi pelayanan publik terpuji pada kompetisi inovasi pelayanan publik tingkat nasional tahun 2022.

 

Iklim yang Mendukung Program Pawon Urip  

 

Salah satu variabel yang mendukung keberhasilan Program Pawon Urip ini adalah iklim tropis yang dimiliki Kabupaten Lumajang, fakta tersebut dinilai cocok untuk pertanian tanaman semusim. Sekitar 12-25% wilayah kabupaten ini merupakan daerah perkebunan. 

 

Lahan yang digunakan dalam program ini ditanami dengan tumbuhan hortikultura seperti cabai, sawi, tomat, pakcoy, terong, selada dan timun. Sehingga, pada proses panennya dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat juga dapat diperjualbelikan untuk peningkatan ekonomi. 

 

Pawon Urip sebagai Upaya Mitigasi Dampak Covid-19, Stunting dan Pencemaran Lingkungan 

 

Pawon Urip Perkuat Ketahanan Pangan Desa
Kelompok PKK Lumajang sedang mengunjungi lokasi Pawon Urip. Sumber foto: Dokumentasi Kabupaten Lumajang

 

Menurut Ketua PKK Lumajang Musfarinah Thoriq, indikator keberhasilan program Pawon Urip ini adalah untuk menurunkan angka stunting dan mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik. Pawon Urip juga dikolaborasikan dengan program Kabupaten Lumajang yang lain, Program Merak Berlipstik. 

 

“Masyarakat bisa berdaya secara mandiri, dengan Pawon Urip masyarakat diajak menanam sayur, buah dan bumbu dapur atau rempah-rempahan, jadi untuk kebutuhan dapur kebutuhan gizi keluarga tidak perlu belanja,” ujar Ning Farin sapaan akrab Ketua TP. PKK Kab. Lumajang.

 

Ia berharap dengan adanya Pawon Urip ini, masyarakat tidak hanya tahan pangan dan gizi namun juga turut serta membantu Pemkab Lumajang mengurangi penggunaan sampah plastik.

 

“Salah satu indikator pelayanan bagaimana ditingkatkan ada kolaborasi Pawon Urip dengan Program Merak Berlipstik atau mengajak rakyat bersihkan limbah plastik yakni dengan mengurangi limbah plastik, menggunakan sampah rumah tangga sebagai tempat tanam,” harapnya.

 

Dilombakan untuk Menambah Spirit Masyarakat 

 

Selain dibudidayakan, program ini juga turut dilombakan untuk meningkatkan spirit masyarakat Lumajang dalam menyukseskan Pawon Urip tersebut. Program ini telah dilombakan sejak tahun 2020 hingga 2022. 

 

Awalnya, terobosan ini ditujukan agar meningkatkan taraf ekonomi dan untuk membangun rasa gotong royong masyarakat pasca pandemi. Namun, karena dianggap berhasil, maka program ini dilanjutkan hingga hari ini. 

 

Namun, dengan keberhasilan program ini, Pawon Urip Lumajang Jawa Timur diproyeksikan mampu membedah potensi desa dan memaksimalkan potensi pada masyarakat. 

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inovasi Lainnya