JAYAPURA – Gerakan Baca-Tulis (Gabus) terbukti mampu menurunkan angka buta aksara di Kabupaten Jayapura. Sejak gerakan tersebut dilaksanakan, jumlah buta aksara dari 4.538 orang menurun menjadi 4.014 orang.
Inisiatif tersebut merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Jayapura dengan Polres setempat. Hingga saat ini, sebanyak 524 orang telah dientaskan dari buta aksara.
“Masyarakat-masyarakat ini diajarkan dari nol artinya sama sekali tidak bisa baca dan tulis, tetapi dengan kegigihan kami maka mereka sudah bisa baca maupun tulis,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Amelia Ibo, Senin (20/11/2023).
Ia mengatakan, jumlah buta aksara sebanyak 4.538 orang yang tersebar di 139 kampung, lima kelurahan dan 19 distrik. Masyarakat yang sudah bisa membaca dan menulis akan diberikan sertifikat surat keterangan melek aksara (Sukma).
Amelia menjelaskan, dinas pendidikan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di kampung-kampung terus berupaya memberikan pendidikan dasar kepada masyarakat.
“Selain PKBM, ada pegiat-pegiat pendidikan yang terus bekerja tanpa mengenal waktu untuk memberikan pendidikan baca dan tulis bagi masyarakat di 139 kampung guna terbebas dari buta aksara,” katanya.
Ia menambahkan, pegiat pendidikan itu ada dukungan anggaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Yakni Rp10 juta per-tahun dan diterima setiap tiga bulan sekali.
“Mereka kalau menerima anggaran harus menyertai dengan bukti-bukti pengajaran yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan mekanisme telah ditentukan,” ujarnya.
Diketahui, terdapat 212 lembaga PAUD dan PKBM yang terdaftar di Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura dengan 1.400 tenaga guru PAUD.
Penulis: Wahyu
Editor: Danu
