BALI – Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Karangasem memetakan wilayah-wilayah yang rawan bencana seperti longsor, banjir, dan pohon tumbang. Dari 78 desa yang ada di wilayahnya, 41 diantaranya adalah desa yang rawan bencana alam.
“41 desa yang berpotensi rawan tanah longsor tersebut tanahnya labil dan memang sudah langganan setiap musim hujan pasti ada saja peristiwa tanah longsor di wilayah tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Minggu (19/11/2023).
Ia mengatakan, 41 desa yang rawan bencana tersebut tersebar di semua kecamatan yang ada di Karangasem. Namun, paling banyak ada di Keacamatan Selat.
Sementara Kawasan perkotaan yang ada di Karangasem paling rawan terjadi banjir. Penyebabnya, kata dia, drainase yang tersumbat sampah sehingga air meluap ke jalanan.
“Sementara itu, untuk wilayah yang berpotensi terjadi pohon tumbang saya rasa hampir bisa terjadi di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Karangasem,” ujarnya.
Ia juga mengimbau, agar seluruh masyarakat yang tingga di wilayah rawan longsor dan dekat pohon-pohon berusia tua agar selalu waspada. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang agar segera mencari tempat yang aman.
“Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas PUPR, Perkim. Supaya ranting pohon yang lebat agar dipangkas supaya saat musim hujan tidak tumbang dan menimpa orang,” tutupnya.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis