Kolom Desa

Desa Wisata Aneuk Laot, Tawarkan Destinasi Wisata Alam Berupa Danau yang Masih Asri

Pemandangan Danau Air Tawar di Desa Wisata Aneuk Laot. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

SABANG – Desa Wisata Aneuk Laot berada di Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Aceh. Lokasinya yang dekat dengan danau, keindahan dan spot wisatanya menjadi keunggulan di desa tersebut.

 

Warga Desa Aneuk Laot  setiap harinya disibukkan dengan kegiatan mencari ikan. Baik di Laut yang dekat dengan pemukiman, maupun mencari ikan di Danau Air Tawar.

 

Desa Aneuk Laot  juga kaya akan hasil pertaniannya, Lahan milik warga yang masih terjaga, keseharian penduduk setempat disibukan untuk merawat tanaman di sawah miliknya.

 

Desa Aneuk Laot yang terbilang asri. Warga setempat memanfaatkan potensinya yang berupa danau dan Hutan Lindung yang terawat itu untuk tujuan pariwisata.

 

Pemerintah Kota Sabang menetapkan Desa Aneuk Laot pada tahun 2023 sebagai Desa Wisata. Sejak saat itu, Warga Desa dan pemerintah terkait terus mengelola destinasi wisata guna menarik wisatawan untuk berkunjung.

 

“Kedepanya penambahan fasilitas wisata di Desa Aneuk Laot akan ditambah, dan promosi akan ditingkatkan agar semakin dikenal,” ucap Pengelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Aneuk Laot Rahmi Anggraini pada Senin, (20/11/2023).

 

Pemandangan Hutan Lindung yang mengelilingi Danau Air Tawar di Desa Aneuk Laot. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.
Pemandangan Hutan Lindung yang mengelilingi Danau Air Tawar di Desa Aneuk Laot. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

 

Terdapat Danau Air Tawar yang Masih Asri

 

Desa Aneuk Laot memiliki Danau Air Tawar yang terbilang masih asri. Berbagai jenis pohon hijau tumbuh subur di sekeliling kubangan air yang luasnya mencapai 3 ha itu.

 

Sebagai spot unggulan di Desa Aneuk Laot. Warga setempat menjaga betul mengenai kebersihan di lokasi sekitar danau terbesar di Pulau Weh itu.

 

Air Danau Aneuk Laut yang bersih dan berwarna biru  menjadi lokasi favorit wisatawan untuk bersantai. Pemandangan danau yang menyejukan mata, belum lagi hembusan angin yang buat wisatawan ingin berlama-lama saat berkunjung ke danau itu.

 

Wisatawan dapat menikmati keindahan Danau Aneuk Laot hingga petang tiba. Saat sore hari, wisatawan akan dipertontonkan dengan keindahan matahari terbenam di sisi barat danau tersebut.

 

Warga Desa Aneuk Laot memanfaatkan hasil alam. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

 

Terdapat Hutan Lindung yang Masih Asri

 

Desa Wisata Aneuk Laot tidak hanya memiliki wisata danau yang menjadi destinasi unggulnya. Spot Wisata yang menyejukan lainya juga terdapat di kawasan hutan lindung yang ada di Desa Aneuk Laot.

 

Hutan Lindung yang ada di Desa Aneuk Laot lokasinya tidak jauh dari Danau Air Tawar itu. Bahkan, kawasan hijau yang dilindungi itu berdampingan dengan danau.

 

Luas Hutan Lindung yang ada di Desa Aneuk Laot terbilang cukup luas. Cakupannya, bahkan mengelilingi Danau Aneuk Laot yang ada di Desa tersebut.

 

Wisatawan yang datang dapat melakukan kegiatan susur hutan lindung. Maupun melihat pemandangan hijau berbagai pohon yang ada di kawasan tersebut.

 

Wisatawan akan merasakan kesejukan dan ketenangan. Lantaran panas matahari terhalang oleh banyaknya daun pepohonan yang tumbuh di lokasi itu.

 

Belajar Membuat Kue Khas Desa Aneuk Laot

 

Desa Wisata Aneuk Laot memiliki makanan  khas yang cocok sebagai kudapan saat pesta tertentu seperti pernikahan. Kue itu bernama Keukarah.

 

Kue Keukarah biasanya digunakan untuk tambahan menu yang ada di talam, saat mempelai laki-laki berkunjung ke mempelai wanita. Kue yang selalu di buat saat kegiatan berbahagia itulah, hingga saat ini menjadi ciri khas di Desa Aneuk Laot tersebut.

 

Wisatawan yang datang saat ada pesta pernikahan di Desa Aneuk Laot dapat bergabung untuk menikmati keseruan membuat kue itu. Wisatawan juga dapat memesan ke warga yang membuka usaha Kue Aneuk Laot baik untuk kudapan di lokasi wisata, ataupun oleh – oleh saat pulang.

 

Pengelola Desa Wisata Aneuk Laot

 

Desa Wisata Aneuk Laot dikelola oleh Pokdarwis Aneuk Laut. Kelompok yang setiap harinya selalu menjaga, dan merawat destinasi wisata di Aneuk Laot itu seluruhnya warga setempat.

 

Pemerintah Desa (Pemdes) Aneuk Laot juga turut memberi dukungan terhadap desa wisata di wilayahnya. Bentuk dukungan itu berupa penetapan SK Pokdarwis Aneuk Laot dan pelatihan pengelolaan wisata untuk pengurusnya.

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Sabang juga turut memberi  dukungan melalui Dinas Pariwisatanya. Bentuk dukungan itu berupa SK Desa Wisata dan promosi di setiap media yang dimiliki.

 

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa, PDTT) turut memberi apresiasi desa wisata di Indonesia. Bentuk dukungan itu berupa pengadaan Lomba Desa Wisata Nusantara.

 

Kementerian Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif juga memberi penghargaan bagi desa wisata di indonesia agar dapat dikenal. Apresiasi yang dilakukan itu bernama Anugerah Desa Wisata Indonesia.

 

Jam Operasional dan Harga Tiket

 

Desa Wisata Aneuk Laot buka setiap hari dari jam 10.00 WIB sampai 18.00 WIB. Wisatawan yang ingin menikmati keindahan suasana malam harus melakukan perizinan ke pihak pengelola terkait.

 

Wisatawan yang datang ke Desa Wisata Aneuk Laot tidak diperlukan biaya yang mahal. Pengunjung hanya memerlukan biaya retribusi Rp 20 ribu untuk dapat menikmati keindahan danau dan hutan lindung di wilayah itu.

 

Wisatawan yang ingin menginap di Desa Aneuk Laot pengelola telah menyediakan Home Stay. Wisatawan dapat memilih rumah inap yang cocok dengan harga sewa satu malam Rp. 100 ribu.

 

Rute Menuju Desa Wisata Aneuk Laot

 

Wisatawan yang berasal dari Kawasan Aceh dapat menuju ke Desa Wisata Aneuk Laot dengan menggunakan Transportasi Udara. Pengunjung berangkat dari Bandar Udara (Bandara) terdekat yang menerima rute menuju ke Bandara Maemun Saleh.

 

Sesampainya di Bandara Maemun Saleh, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan tranportasi darat menuju ke Desa Aneuk Laot yang berjarak 4 KM dengan lama perjalanan yakni 9 menit.

 

Wisatawan yang  berasal dari luar Aceh dapat menggunakan Transportasi Udara. Dari Bandara terdekat dari alamat wisatawan yang menerima rute Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Selanjutnya, perjalanan dilanjut ke Desa Wisata Aneuk Laot dengan menggunakan mobil menuju ke Pelabuhan Ulee Lheuu.

 

Wisatawan akan menempuh jalur laut  ke Pelabuhan Balohan dari Ulee Lheuu. Sesampainya di Pelabuhan di Pulau Weh itu, wisatawan harus melanjut perjalanan kembali ke Desa Wisata Aneuk Laot yang berjarak 8 km dengan waktu tempuh 16 menit dengan menggunakan mobil.

 

Wisatawan juga dapat menggunakan Transportasi Udara dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda menuju ke Bandara Maemun Saleh, di Kota Sabang. Kemudian, wisatawan juga melakukan perjalanan kembali ke Desa Aneuk Laot.

Pengunjung Desa Wisata Aneuk Laot

 

Desa Wisata Aneuk Laot setiap harinya selalu dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun nasional. Terhitung pada tahun 2019, Wisatawan yang datang ke Desa Wisata Aneuk Laot mencapai 1000 orang.

 

Wisatawan Desa Wisata Aneuk Laot pada tahun 2020, sempat mengalami penurunan. Jumlah wisatawan yang datang hanya berasal dari sekitar Kota Sabang. Pengelola mencatat jumlah pengunjung hanya mencapai 500 orang.

 

Pengunjung Desa Wisata Aneuk Laot tidak mengalami perubahan pada tahun 2021. Pengelola mencatat jumlah kunjungan tetap berkisar 500 orang.

 

Kenaikan jumlah wisatawan terjadi di Desa Wisata Aneuk Laot pada tahun 2022. Pengelola mencatat jumlah pengunjung mencapai 1200 orang.

Omset Desa Wisata Aneuk Laot

 

Desa Wisata Aneuk Laot setiap tahunnya memperoleh omset yang tidak sedikit. Pada tahun 2019. Jumlah keuntungan dari sektor pariwisata mencapai Rp. 25 juta.

 

Omset Desa Wisata Aneuk Laot sempat mengalami penurunan pada tahun 2020. Pengelola mencatat, jumlah keuntungan hanya mencapai Rp 20 juta.

 

Pada tahun 2021, Omset Desa Wisata Aneuk Laot tidak mengalami perubahan yang signifikan. Pengelola mencatat jumlah keuntungan berkisar Rp 17 juta.

 

Desa Wisata ANeuk Laot pada tahun 2022 mengalami kenaikan omset yang signifikan. Pengelola mencatat jumlah keuntungan di tahun itu mencapai 35 juta.

Exit mobile version