Site icon Kolom Desa

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Desa Ngareskidul Perkecil Ukuran

Ilustrasi tahu. Sumber: Istock.

Ilustrasi tahu. Sumber: Istock.

MOJOKERTO – Naiknya harga kedelai lokal maupun impor memaksa para perajin tahu di Dusun Ngareswetan, Desa Ngareskidul, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto memperkecil ukuran agar tidak rugi. Kedelai lokal naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 11.000 per kilo gram, sedangkan kedelai impor dari Amerika Serikat naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.500 per kilo gram.

 

“Sekarang saya campur kedelai lokal dengan impor karena kedelai lokal langka. Sebelum harganya naik, saya pakai kedelai lokal saja,” kata Pedagang Tahu setempat, Abdul Hadi Rosyid, Rabu (8/11/2023).

 

Setiap harinya Hadi memasak 20 Kg kedelai di pabrik tahu milik Saim di desa setempat. Bahan baku tersebut menghasilkan 8 bak tahu, agar tidak rugi ia terpaksa mengurangi ukuran tahunya.

 

“Yaitu dari yang semula setiap bak menjadi 33 potong tahu, kini setiap bak menjadi 35 potong tahu. Harganya tetap Rp 1.500 per potong,” ujarnya.

 

Hadi biasa menjual tahunya di Pasar Keboan, Jombang dengan omzet penjualannya rata-rata Rp 400.000 per hari. Naiknya harga kedelai juga membuat keuntungannya turun signifikan.

 

“Keuntungan turun Rp 40.000 per hari. Biasanya Rp 140.000, sekarang Rp 100.000,” katanya.

 

Sementara Sulaiman (50) menyikapi naiknya harga kedelai dengan cara berbeda. Ia justru mempertahankan ukuran dan harga tahu buatannya demi mempertahankan para pelanggan.

 

“Keuntungan saya turun 10-20 persen demi mempertahankan pelanggan. Karena ukuran dan harga jual tahu tetap,” terangnya.

 

Menurut Sulaiman harga kedelai naik sejak 1 bulan lalu. Kedelai impor dari Amerika serikat naik dari Rp 10.800 menjadi Rp 12.500 per kilo gram, sedangkan kedelai lokal naik dari Rp 9.600 menjadi Rp 11.200 per kilo gram.

 

Saya menggunakan campuran kedelai lokal dan impor untuk memproduksi tahu. Kedelai impor ada rasa asamnya. Lebih enak kedelai lokal karena rasanya lebih gurih,” tandasnya.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal

Exit mobile version