Site icon Kolom Desa

Dua Kelurahan di Lumajang Punya Kebun Bersama

Ilustrasi kebun sayur-sayuran. Sumber foto: iStock.

Ilustrasi kebun sayur-sayuran. Sumber foto: iStock.

LUMAJANG – Warga Kelurahan Ditotrunan dan Kelurahan Jogoyudan di Kabupaten Lumajang memiliki cara tersendiri dalam mencukupi kebutuhan dapur. Daerah ini merupakan wilayah yang memiliki cara sendiri untuk berswasembada sayur-sayuran dan cabai dengan cara kebun bersama atau biasa disebut ‘Pawon Urip’.

 

“Apapun yang selama ini kerap mendera di kehidupan kita, misalnya seperti cabai harganya naik kemudian sayur juga pada naik kita enjoy saja, karena kita sudah ada wadah untuk menannggulangi kenaikan harga itu dengan mengambil kebutuhan sayur di kebun bersama,” kata Ketua RW 02 Kelurahan Ditotrunan, Susiami, Senin (6/11/2023).

 

Ia menjelaskan, untuk pola tanam dan perawatan, warga menerapkan sistem piket jaga. Dengan membagi habis tugas setiap harinya untuk melakukan perawatan rutin pada aneka sayur dan buah di lahan Pawon Urip ini.

 

“Warga di RW 02 Kelurahan Ditotrunan misalnya, dari empat Rukun Tetangga (RT) sedikitnya memiliki lebih dari empat petak kebun bersama yang ditanami aneka sayur-sayuran dan buah-buahan, termasuk di antaranya cabai,” ujarnya.

 

Sementara  itu, Lurah Jogoyudan Setyo Aji menyebut di wilayahnya juga tengah mengembangkan pola swasembada sayur dengan kebun bersama. Menurutnya, konsep swasembada pangan di bidang sayur mayur ini patut dilanjutkan karena bisa menekan pengeluaran rumah tangga untuk setiap harinya.

 

“Di sini namanya KRPL (kawasan rumah pangan lestari), dan program ini sangat membantu, sebab jika setiap pagi warga saya harus mengeluarkan uang untuk membeli sayur dengan adanya Pawon Urip KRPL ini kita tinggal ambil, asal tidak berlebih,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Kepala Dinas Kominfo Lumajang Mustaqim mengungkapkan, ide membuat gerakan kebun sayur bersama atau ‘Pawon Urip’ ini bermula saat pandemi Covid-19 terjadi. Banyaknya pembatasan aktivitas warga membuat Pemerintah Kabupaten Lumajang berpikir keras, hingga akhirnya melalui Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) melakukan kampanye gerakan ini.

 

“Ini gerakan yang dikampanyekan sejak Covid-19, dan alhamdulillah bermanfaat hingga saat ini,” tandasnya.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal

Exit mobile version