BALI – Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali berencana akan melepas nyamuk dengue dengan Wolbachia pada bulan ini. Nyamuk-nyamuk itu telah direkayasa secara genetik agar tidak menyebarkan demam berdarah dengue.
“Katanya ada masyarakat yang menolak. Kami sudah telusuri, ternyata yang menolak dari LSM. Petugas kami sampai sempat didatangi polisi mengklarifikasi hal itu,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng, dr. Sucipto, Selasa, (7/11/2023).
Ia menjelaskan, Langkah ini diambil mengingat tingginya kasus DBD yang ada di Buleleng. Pada tahun 2020 silam, terdapat 3.402 kasus dengan delapan kasus kematian akibat DBD.
Kemudian, pada tahun 2021, turun menjadi 1.023 kasus dengan tiga kematian. Kasus ini semakin terkendali dari tahun ketahun, misalnya di tahun 2023 ini bari ditemukan 616 kasus DBD.
Kini pemerintah tengah menjajaki pola baru dalam penanganan kasus DBD. Yakni, dengan cara menyebarkan nyamuk dengan Wolbachia alias nyamuk yang telah direkayasa secara genetik.
Menurutnya, nyamuk itu diyakini tidak akan menyebarkan DBD lagi. Nyamuk-nyamuk itu akan disebarkan di 55 desa/kelurahan yang kasus DBDnya sangat tinggi.
“Rumah tangganya dipilih. Rencananya kami distribsikan ke 55 desa. Desa-desa itu dipilih mengacu pada kasus yang ada,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah akan mendistribusikan kapsul-kapsul yang berisi telur nyamuk ke rumah-rumah warga. Tiap kapsul akan berisi 400 butir telur nyamuk.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis