Tanam Ubi Jalar Madu Jadi Pilihan Petani Desa Pasrujambe

Ubi jalar madu. Sumber foto: iStock.
Ubi jalar madu. Sumber foto: iStock.

LUMAJANG –  Musim kemarau yang panjang justru membuat hasil panen tanaman satu ini menjadi lebih baik. Ubi jalar madu menjadi pilihan bagi petani di Dusun Pasropan, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.

 

“Kalau tahun lalu, dalam satu bulannya penjualan yang bisa mencapai 150 ton, tapi untuk sekarang hanya 80 ton saja yang mampu dipenuhi,” kata Ketua Poktan, Hariyanto, Kamis (02/11/2023).

 

Hariyanto mengatakan, meski terdapat pengurangan jumlah permintaan yang bisa dipenuhi tahun ini, potensinya tentu terbilang sangat besar. Peminatnya yang cukup banyak membuat skala pemasaran mampu menjangkau luar daerah bahkan mancanegara.

 

“Jadi selain Jatim, permintaan juga cukup besar hingga daerah Bandung dan Cirebon, bahkan kita juga membantu perusahaan tertentu untuk memenuhi permintaan eksport ke Jepang,” ujarnya.

 

Ia mengaku, keterbatasan lahan menjadi sebab berkurangnya jumlah permintaan yang mampu dipenuhi. Selain itu, berkurangnya jumlah petani yang menanam ubi jalar madu di wilayah tersebut menjadi alasan lain.

 

“Petani banyak yang trauma mengalami kegagalan panen tahun lalu akibat intensitas hujan tinggi,” kata Hariyanto.

 

Meski demikian, kata Hariyanto, menanam ubi jalar madu saat kemarau masih jadi pilihan yang lebih menguntungkan. Menurutnya, kebutuhan akan air tidak intens seperti padi dan jenis tanaman lain yang membutuhkan banyak air.

 

“Sehingga, modal yang dibutuhkan tidak sebanyak jenis tanaman musim kemarau lain,” tandasnya.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *