iPADANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Provinsi Sumatra Barat sebesar 2,27% (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,55 pada Oktober 2023. Hal itu memicu keluhan berbagai lapisan masyarakat, lantaran harga beras di Sumatera Barat meroket tajam.
“Adanya kenaikan harga beras, emas perhiasan, turut memberikan andil menyebabkan Sumbar terjadi inflasi 2,27%,” ujar Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, Rabu (1/11/2023).
Sugeng menyampaikan bila melihat secara month to month (mtm) terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,12% dan di Kota Bukittinggi terjadi deflasi sebesar 0,06%. Secara agregat, inflasi mtm gabungan 2 kota tercatat sebesar 0,10%.
Secara year to date (ytd), laju inflasi Kota Padang sebesar 1,59% dan laju inflasi Kota Bukittinggi sebesar 1,67%. Secara agregat, inflasi ytd gabungan 2 kota tercatat sebesar 1,60%.
Sementara Kota Padang menduduki urutan ke-75 dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke-74 dari 90 kota yang mengalami inflasi secara yoy di Indonesia.
Tidak hanya itu, dari 26 kota IHK di Pulau Jawa pada Oktober 2023, semua kota mengalami inflasi secara yoy. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,29% dan terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 2,08%.
Penulis: Kurnia
Editor: Danu