JEMBER – Salah satu warga di Dusun Ponjen, Desa Kencong, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember memiliki sumur bor pribadi. Ia dengan senang hati berbagi air bersih kepada sejumlah tetangga dan warga sekitar akibat dampak kekeringan yang membuat sumur warga mengering.
“Alhamdulillah hari ini dan hari berikutnya ada warga yang punya sumur bor, dan kebetulan kami disuruh ambil untuk keperluan sehari-hari,” kata warga setempat, Fariq, Kamis (2/11/2023).
Fariq mengatakan, warga di beberapa dusun mulai merasakan dampak yang sangat kentara dari mengeringnya sumur milik warga. Hal itu karena kemarau panjang dan hujan tak kunjung turun hingga awal bulan November 2023.
“Asli sumur kering, dan airnya tidak ada sama sekali. Ini sangat menyiksa bagi kami, untuk masak dan juga mandi dan ibadah juga kami kesulitan,” kata Fariq/.
Fariq juga mengeluh jika setiap hari harus mengeluarkan uang tambahan untuk beli air dalam galon untuk keperluan rumah tangga. Lumayan setiap hari buat beli air gallon kisaran Rp 15-20 ribu setiap hari.
“Kondisi sekarang juga sembako mahal, dan ditambah juga harga cabe dan beberapa keperluan rumah tangga juga merangkak naik, dan ini sangat membuat kami bingung,” ujarnya.
Fariq juga mengaku bersyukur karena ada warga yang berbaik hati memberikan air bersih lewat sumur bor yang dimilikinya. Sementara itu, Imam Safi’I warga yang berbaik hati memberi air dari sumur bor mengaku sangat ingin membantu masyarakat yang kekurangan air bersih.
“Saya cuma membantu saja, kebetulan di tempat saya air masih normal, dan karena tetangga saya dan warga banyak yang membutuhkan, jadi saya sarankan ambil di tempat saya saja, karena saya pakai sumur bor,” tandasnya.
Sebagai informasi, sejumlah kecamatan yang terdampak kekeringan saat ini yaitu Kecamatan Umbulsari, Kencong, Jombang dan Gumukmas. Semua desa juga merasakan hal yang sama dan hal tersebut ramai diperbincangkan di sejumlah media sosial.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal
