JAYAPURA – Dalam rangka pencegahan serangan nyamuk malaria, tahun ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura kembali mendistribusikan kelambu anti malaria. Bantuan tersebut bersumber dari Global Fund melalui Kementrian Kesehatan, sedangkan logistik malaria berasal dari APBD.
Selain itu, sosialisasi penggunaan kelambu terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat. Sedangkan monitoring dilakukan kader malaria.
“Kami ada sosialisasi oleh petugas dinas juga petugas puskesmas. Lalu ada monitoring penggunaan kelambu juga oleh petugas puskesmas dan kader malaria,” kata Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sitohang.
Kendati demikian, dengan total jumlah bantuan 75.794 pcs, yang baru terdistribusi hanya 70.544 pcs. Dari capaian distribusi kelambu tersebut, Edward mengatakan baru mencapai target 93 persen di 19 distrik se-Kabupaten Jayapura.
Dikatakan, masa penggunaan kelambu adalah tiga tahun sekali. jika sudah lewat tiga tahun efektivitas kelambu yg mengandung obat anti malaria sudah hilang. Seusai dibagikan, Ia berharap masyarakat dapat langsung menggantinya.
“Jika sdh berumur tiga tahun maka langsung diganti. Jadi penyerahan kelambu baru, kelambu lama tidak diambil. Tapi akan dilakukan monev, apakah kelambu yg sdh dibagi sudah digunakan atau sudah mengganti kelambu yg lama,” tandasnya.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu