MEDAN– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menargetkan prevalensi stunting menurun hingga 18% sebelum memasuki pergantian tahun. Pemprov akan serius menekan angka stunting itu, dan menganggarkan Rp346 miliar untuk menyukseskan salahsatu program prioritas nasional ini.
“Untuk percepatan penurunan stunting itu, Pemprov Sumut telah menganggarkan sekitar Rp346 miliar. Anggaran tersebut ditujukan untuk intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive” ujar Pj Gubernur Hassanudin pada Rapat Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sumut di Hotel Santika Dyandra, Medan, pada Selasa (24/10/2023).
Pada tahun sebelumnya angka stunting sebesar 21,1% maka dari itu Pemprov Sumut inginkan percepatan. Selain itu Hassanudin juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sumut untuk memastikan intervensi tersebut terlaksana secara maksimal.
“Stunting ini masalah kita bersama, masalah nasional, jika dengan perencanaan sudah bagus, eksekusi programnya bagus, maka target yang kita inginkan pastilah tercapai,” kata Hassanudin.
Senada dengan itu, Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut, Munawar Ibrahim menjelaskan bawha, apabila target prevalensi stunting di Sumut sebesar 18% tahun 2023 tercapai maka di 2024 angka penurunan stunting bisa di angka 14%.
“Jika ini tercapai, ini akan memudahkan kita mencapai maka target kita 14% di tahun 2024,” katanya.
Kesempatan tersebut turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho dan beberapa kepala OPD Pemprov Sumut.
Penulis: Kurnia
Editor: Danu